Oleh : Nunu Anugrah P – Sekretaris PDM Kab. Cirebon.
Teringat cerita alm. K.H. Ahmad Azhar Basyir, M.A. Ketua Umum PP Muhammadiyah 1990-1995 (wafat 1994). Ketika akan rapat di Kantor PP Muhammadiyah Menteng Jakarta, dari Yogyakarta berangkat naik KA Ekonomi Solo Balapan turun di Stasiun Gambir. Dari Gambir menuju Menteng beliau naik bemo/bajay.
Padahal berapa banyak sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) lainnya di DKI Jakarta yang memiliki mobil inventaris. Kalau mau Pak Kyai Azhar Basyir tinggal kontak dan minta dijemput. Tapi ulama ahli fiqih itu yang merupakan satu-satu nya ulama asal Indonesia yang tergabung dalan komite ulama Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada saat itu, lebih memilih menggunakan angkutan umum bajay/bemo.
Pun demikian, Pak K.H. AR Fachrudin (Ketua Umum PP Muhammadiyah 1968-1990) ketika berkunjung ke Perguruan Muhammadiyah Ciledug Kab. Cirebon tahun 1987, beliau dari Yogyakarta seorang diri tanpa pengawalan, naik KA Ekonomi Solo Balapan turun di stasiun KA Ciledug siang menjelang sore. Dari Stasiun KA Ciledug beliau naik becak, menuju kompleks AUM Ciledug.
Juga ada cerita melalui sebuah foto, alm. Buya Syafi’i Ma’arif ikut ngantri berobat di salah satu layanan poli RS PKU Muhammadiyah Gamping DIY, Buya tidak mau diistimewakan/didahulukan nomer antriannya dan memilih antri sesuai dengan nomer antriannya. Padalah RS PKU Muhammadiyah Gamping itu didirikan ketika Buya Syafi’i menjabat Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Juga Buya Syafi’i Ma’arif ketika beraktifitas hari Sabtu-Ahad di Jakarta, beliau memilih naik KRL (Kereta Rel Listrik). Beliau tidak mau merepotkan sopir Ma”arif Institut karena Sabtu-Ahad Sopir dalam keadaan libur.
Baru-baru ini juga beredar sebuah foto Prof. Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini, duduk seorang diri di Stasiun KA Kediri, dgn sebuah kardus yang diduga oleh-oleh sedang menunggu kereta api arah ke Yogyakarta untuk pulang.
Pak K.H. Ayat Dimyati, M.Ag. Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat 2010-2015 pun sering naik Bus Kota Damri ketika akan mengajar di Kampus IAIN (sekarang UIN) Bandung.
Pun demikian, kami sering melihat guru kami K.H. Ma’muri Ihsani (Ketua PD Muhammadiyah/PDM Kab. Cirebon 2000-2005 & Anggota DPR-MPR RI 1997-1999) sering naik ELF trayek Ciledug-Babakan-Cirebon dari rumahnya di Ciledug menuju Kantor PDM.
Jadi, ya begitu lah Muhammadiyah, terkenal dengan tokoh-tokoh nya bersahaja dan sederhana.