Oleh : KH. Ma’ruf Khozin
Sewaktu belum mengenal banyak para ustaz dari Muhammadiyah saya mengira dari mereka banyak yang memiliki perbedaan dengan NU, mulai soal yang paling populer yaitu qunut, zikir suara keras hingga tahlilan. Ada juga yang mencela Nahdliyyin karena Aqidah Asy’ari yang diikuti.
Perlahan anggapan saya banyak yang salah. Yakni setelah mulai sering berkumpul dalam forum ilmiah, khususnya di MUI dan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama). Ternyata Asatidz dari Muhammadiyah juga banyak yang berilmu, akhlaknya mulia dan ramah.
Apalagi setelah beristifadah ilmu dari ustaz-ustaz Muhammadiyah lulusan Al Azhar, Mesir. Alhamdulillah semalam saya kedatangan tamu spesial, Ust Muhammad Rifqi Arriza dan istrinya Ustazah Sheila Ardiana .
Benar sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا أَنْتُمْ فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ ”
“Demi Allah yang aku dalam kuasaNya. Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak bisa beriman (secara sempurna) hingga kalian saling mencintai. Maukah saya tunjukkan sesuatu jika kalian melakukannya maka kalian saling mencintai? Sebarkan Salam di antara kalian” (HR Muslim)
Imam An-Nawawi menjelaskan dari hadis tersebut:
ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻟﻄﻴﻔﺔ ﺃﺧﺮﻯ ﻭﻫﻲ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﺘﻀﻤﻦ ﺭﻓﻊ اﻟﺘﻘﺎﻃﻊ ﻭاﻟﺘﻬﺎﺟﺮ ﻭاﻟﺸﺤﻨﺎء ﻭﻓﺴﺎﺩ ﺫاﺕ اﻟﺒﻴﻦ
Makna lain yang terkandung dalam hadis ini bahwa Salam dapat menghilangkan kesenjangan, tidak tegur sapa, kebencian dan rusaknya hubungan (Syarah Sahih Muslim, 2/36)
Masih ada dari warga persyarikatan Muhammadiyah yang membuat saya penasaran karena sangat suka ziarah kubur dan ahli udud, Tuan Muda Jumaldi Alfi (semoga suatu saat bisa sowan).
• Kedatangan para kiai dan Bu nyai lulusan Al Azhar, semuanya membawa istri kecuali Kiai Nur Hasyim S Anam II karena belum mengundi mana yang akan dibawa.