Muriamu.id, Kudus – Dalam kesempatan Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kecamatan Gebog Kudus periode muktamar 48 yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Besito, Sabtu (5/8), Sekum PP Muhammadiyah yang hadir memberikan tausiyah menyampaikan tiga pesan dan arahan menyambut Pemilu 2024.
Pertama, soal pencapresan. Hal itu adalah wewenang Partai Politik atau gabungan Partai Politik.
“Sesuai Undang-undang, hal itu (pencapresan, -red) adalah wewenang partai politik, maka warga Muhammadiyah dan Muhammadiyah secara kelembagaan tidak punya wewenang. Jadi ora usah usrek, mondak budreg. (Tidak perlu ikut-ikutan, daripada pusing sendiri.” jelasnya.
Kedua, soal pemilihan anggota legislatif, baik DPR RI maupun DPRD, Mu’ti menyebut bahwa Muhammadiyah berkepentingan dengan hal ini, karena berpolitik adalah bagian dari dakwah, seperti dakwah di bidang lainnya.
“Ini penting karena anggota legislatif memiliki wewenang konstitusional, salah satunya menyusun Undang-undang.”
Mu’ti berpesan agar dalam memilih, warga Muhammadiyah benar-benar memperhatikan profil calegnya.
“Partainya bisa apa saja, karena partai-partai sekarang itu beda-beda tipis saja, tapi perhatikan betul Calegnya.”
“Pastikan caleg yang dipilih yang dekat dan berkontribusi kepada Muhammadiyah dan punya integritas.” jelasnya.
Secara pribadi, Mu’ti menyebut kedekatan Muhammadiyah dengan parpol jangan lagi menggunakan pendekatan menjaga jarak yang sama dengan partai politik, karena itu tidak fair bagi yang memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah namun diperlakukan sama dengan yang tidak ada kedekatan sama sekali.
“Gunakanlah prinsip seperti di lagu Bimbo, engkau jauh aku jauh, engkau dekat aku dekat.” candanya diikuti gelak tawa hadirin.
Ketiga, jangan sampai warga Muhammadiyah terpecah dan bertengkar karena perbedaan pilihan politik. Berpolitiklah dengan gembira, namun tetap bertanggung jawab.
“Pemilu yang lalu, Prabowo – Sandi menjadi rival pasangan Jokowi – Amin, namun saat ini keduanya (Prabowo dan Sandiaga, -red) sudah bergabung menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju. Sementara para pendukungnya masih saja berdebat soal cebong-kampret.” tambahnya.