Muriamu.id, Kudus – Bagi para pengelola dan pengurus sekolah mendapatkan pendaftar adalah suatu kebangggaan tersendiri. Pasalnya dengan banyaknya siswa yang mendaftar menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada kualitas sekolah.
Tapi pada faktanya, mendapatkan calon pendaftar yang banyak tak semudah membalik tangan. Banyak sekolah yang kemudian harus tutup atau dimerger, karena kurang atau bahkan tidak ada yang mendaftar.
Para pengelola sekolah beserta para guru harus berfikir bagaimana siswa yang mendaftar lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Forum Guru Muhamadiyah, Pahri, SAg, MM, membagikan trik mendapatkan calon siswa.
Berikut tujuh trik mendapatkan siswa menurut, mantan kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang, seperti yang ia tulis di laman PWMU.CO.:
Trik pertama adalah menentukan target. Kepala sekolah dan tim work menurut Pahri harus menentukan target siswa. Dan harus bekerja keras mencapai target tersebut. Ia menyampaikan bahwa target harus abnormal. Kalau tahun lalu mendapat siswa 100, maka tahun ini harus 300 siswa.
Trik kedua adalah pendaftaran dibuka sepanjang tahun. Dia mengkritisi SK Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dibuat pada bulan menjelang ramai-ramainya pendaftar. Yaitu bulan Mei dan Juni. Baginya pendaftaran harus dibuka sepanjang tahun. Dan ada orang khusus yang menangani ini. Bukan guru yang sambilan menjadi panitia PPDB
Trik ketiga adalah gerakan silaturahim berjamaah. Untuk menjaring langsung siswa, maka perlu mengagendakan silaturahmi ke rumah-rumah calon siswa. Satu guru diberi kewajiban untuk silaturahmi misalkan ke sepuluh rumah calon siswa. Dan seterusnya.
Trik keempat adalah Presentasi langsung daftar. Panitia dan tim mempersiapkan presentasi yang matang ke sekolah-sekolah tujuan. Bukan hanya sekadar presentasi sekolah, tapi juga calon siswa bisa mendaftar saat itu juga.
Maka panitia harus menyiapkan formulir pendaftaran dan atau menyiapkan formulir pendaftaran online. Panitia menurutnya harus mempermudah calon pendaftar, bukan sebalilknya.
Trik kelima adalah menjemput calon sisiwa bukan menunggu. Saat ini tidak zamannya lagi panitia hanya duduk di kantor menunggu calon siswa, tapi harus jemput bola.
Kalau sekolah mempertahankan gaya konvensional ini, bukan mustahil sekolah akan berkurang pendaftarnya. Seperti nasib ojek pengkolan yang tergilas oleh gojek dan semisalnya.
Trik keenam adalah sekolah harus berbenah dan bersolek. Sekolah harus berbenah dengan memperindah tampilan sekolah, seperti mengecat ulang gedung sekolah dan menempatkan barang-barang pada tempatnya. Yang tak kalah penting adalah kebersihan toilet.
Trik ketujuh adalah meramaikan media sosial dengan promosi sekolah. Di masa saat ini, promosi sekolah tidak cukup mengandalkan pemasangan banner dan mencetak brosur saja. Promosi sekolah harus dilakukan dengan memaksimalkan media sosial, seperti: Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan lain-lain.
Trik ketujuh adalah meramaikan media sosial dengan promosi sekolah. Di masa saat ini, promosi sekolah tidak cukup mengandalkan pemasangan banner dan mencetak brosur saja. Promosi sekolah harus dilakukan dengan memaksimalkan media sosial, seperti: Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan lain-lain.
sam/surabayanetwork