Opini

SD Muhammadiyah Pasuruhan Kudus yang Bersejarah

Oleh Irwan Setiabudi, MMR

Sekolah Dasar Muhammadiyah Pasuruan Kabupaten Kudus. Pertama kali saya tahu SD ini, saat ibu mertua saya menjabat Kepala Sekolah di sana. Sekolah yang berlokasi di barat balai desa Pasuruan Lor ini, gedungnya sederhana tapi memiliki halaman yang luas untuk ukuran sekolah dasar Muhammadiyah.

Pandemi 2020, anak saya nomor 4, Aslam Mada Al Qudsi, kami masukkan untuk mengisi bangku kelas satu di sana. Banyak yang bertanya, alasan memilih sekolah di SDM Pasuruan. Jawabnya sederhana saya kagum pada kesejarahan di sana.

Baca juga :  Darurat Keamanan Pesantren Indonesia

Sejarah yang pertama, SDM Pasuruan adalah tempat pengabdian terakhir ibu mertua saya sebagai kepala sekolah. Tentu sekolah ini dikelola dengan hati yang ikhlas penuh kesederhanaan seperti yang saya lihat dalam kehidupan sehari-hari. Saya ingin anak saya bisa memiliki karakter kebaikan seperti itu.

Sejarah yang kedua, SDM Pasuruan adalah tempat belajar para pejabat tertinggi Kudus saat masih di bangku sekolah dasar. Bapak Bupati Kudus H. M. Hartopo dan bapak Sekda Sam’ani Intakoris tercatat sebagai alumnus SD Muhammadiyah Pasuruan. Tentu teladan keberanian dan tanggung jawab dalam mengemban amanah sudah diajarkan sejak masih SD.

Baca juga :  Amplop

Sejarah yang ketiga, SDM Pasuruan sudah mencetak akademisi yang baik dan berprestasi. Doktor Suprehatin, teman diskusi online saya, dulu aktifis IPM Kudus yang sekarang mengabdi di Institut Pertanian Bogor. Kekuatan intelektual inilah yang benar-benar menjadi dasar utama dalam belajar.

Inilah alasan saya memilih SDM Pasuruan sebagai tempat belajar anak keempat saya. Bagi yang memiliki harapan yang sama, ikuti jejak saya.

Baca juga :  Bias Narasi TDj: Catatan untuk Kompas dan Tempo

*Owner Rumah Bimbingan Cakrawala Indonesia Kudus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *