EdukasiOpini

Relevansi Al Qur’an dengan Sains Menurut Maurice Buacille

Oleh : Muhammad Nasr Aldhin

Banyak tokoh orientalis yang mengkaji Alquran dengan berbagai pendekatan dan kritik. Mereka ingin membuktikan bahwa Alquran tidaklah otentik dan dibuat-buat oleh nabi Muhammad. Bahkan kerap argument yang mereka gunakan tidak masuk akal, akan tetapi ada seorang tokoh orientalis yang mengkaji Alquran dari segi sains dan mengkajinya secara objektif, sehingga kajiannya menarik untuk diteliti lebih lanjut. Beliau adalah Maurice Buacille yang lahir di Pont-l’Eveque, Prancis pada tanggal 19 Juli 1920. Maurice Buacille merupakan seorang ahli bedah sekaligus anggota perhimpunan medis Perancis, Ia memulai karirnya pada tahun 1945 dan dipercaya Raja Faisal dari Arab Saudi sebagai dokter keluarga pada tahun 1973.

Maurice Buacille memiliki beberapa karya antara lain, seperti “Les Momies des Pharaons et la Medicine” (Mumi Fir’aun: Sebuah Penelitian Medis Modern), “What is the Origin of Man? The Answers of Science and the Holy Scriptures” (Dari Mana Manusia Berasal? Jawaban dari Sains dan Kitab Suci), “Moise et Pharaon; Les Hebreux en Egype: Quelles concordance des livres saints avec I’Histoire” (Musa dan Firaun; Orang Ibrani di Mesir: Kesesuaian Kitab Suci dengan Sejarah).(Sudarta 2022)

Baca juga :  Muhammadiyah Itu Milik Semua

Maurice Bucaille dikenal karena karyanya yang membandingkan antara Alquran, Alkitab, dan sains modern. Ia menarik perhatian banyak orang dengan kesimpulannya bahwa Alquran memiliki relevansi yang tinggi dengan temuan ilmiah kontemporer. Meskipun Bucaille secara terbuka mengakui kebenaran isi Alquran dalam karya-karyanya, catatan resmi mengenai keputusannya untuk masuk Islam tidak jelas. Banyak yang menyatakan bahwa ia tidak pernah secara resmi mengumumkan perubahan keyakinan atau penerimaan Islam. Beberapa pihak bahkan menyatakan bahwa hal ini mungkin karena pandangan pribadi atau keyakinan yang tidak diungkapkan secara publik. Dalam hal konversi agama, seringkali bukti atau catatan resmi diperlukan untuk mengonfirmasi hal tersebut, dan dalam kasus Maurice Bucaille, bukti konkret tentang pernyataan atau tindakan resmi terkait konversinya tidak ditemukan. Karena itu, pernyataan mengenai apakah ia secara resmi masuk Islam atau tidak, masih menjadi kontroversi dan terkadang dipengaruhi oleh pandangan pribadi dari individu yang mengungkapkannya.

Baca juga :  Sepekan Jelang Musyda Jepara, Persiapkan Kader Aisyiyah Perempuan Tangguh Berkemajuan

Menurut Bucaille, Alquran memberikan informasi yang relevan dan sesuai dengan penemuan ilmiah modern tentang gejala-gejala alam. Ia menyatakan bahwa beberapa ayat Alquran menggambarkan fenomena-fenomena alam yang baru diungkapkan oleh ilmu pengetahuan modern. Sains modern yang dimaksud memenuhi beberapa cabang keilmuan antara lain, Embriologi, Astronomi, Zoologi, Egiptologi dan ilmu-ilmu kedokteran yang ditekuninya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan Bucaille ini juga telah menimbulkan perdebatan di kalangan cendekiawan, ulama, dan ilmuwan. Beberapa pihak mendukung pandangannya, sementara yang lain mengajukan kritik terhadap interpretasinya terhadap ayat-ayat Alquran dan penghubungannya dengan ilmu pengetahuan modern. Sebagian besar kontroversi berkaitan dengan interpretasi dan pemahaman terhadap ayat-ayat Alquran serta sejauh mana kesesuaian antara ajaran Alquran dengan penemuan-penemuan ilmiah kontemporer.(Sudarta 2022)

Baca juga :  Haji "Dulu" dan Haji "Sekarang"

Diantara bukti tulisannya ialah terdapat dalam Qs. An-Naml ayat 88:

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِۗ صُنْعَ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍۗ اِنَّهٗ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَفْعَلُوْنَ

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.”

Bucaille menjelaskan bahwa ternyata gunung-gunung bersama dengan lempeng bumi bergerak. Jadi ayat Alquran di atas tidak berlawanan dengan sains. Bucaille juga menjelaskan bahwa penemuan jasad Firaun dari laut, yang sekarang terjadi, memiliki keterkaitan dengan Alquran, khususnya dalam Surah Yunus ayat 92:

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةً ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ ࣖ

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *