Muriamu id, Kudus – Kamis pagi, 15 September 2022. Hari itu Usman dan Azmi berangkat sekolah seperti biasa. Dengan mengenakan seragam Hizbul Wathan yang sedikit kebesaran, Usman dan Azmi diantar oleh Ustazah Amrina, Kepala SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Kudus ke LKSA Panti Aisyiyah Kudus, turut desa Prambatan Kidul. Usman dan Azmi termasuk penerima Beasiswa Mentari dari Lazismu Kudus.
Pagi itu diadakan kegiatan Pentasyarufan Program Pilar Pendidikan oleh Lazismu Kudus. Program tersebut meliputi beasiswa Mentari yang diberikan kepada siswa SD-SMA sederajat, Beasiswa Sang Surya untuk Mahasiswa dan Beasiswa Peduli Guru kepada Guru Honorer.
Beasiswa Mentari diberikan kepada Siswa-siswi sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Kudus, salah satunya ialah SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Kudus, yang mendapat kuota beasiswa berjumlah 2 anak, atas nama Usman dan Azmi. Beasiswa yang diperoleh ialah sebesar Rp.900.000,- masing-masing anak mendapat Rp.450.000,- yang akan dialokasikan untuk pembiayaan operasional sekolah.
Usman dan Azmi, siswa kelas 1 SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Kudus, keduanya termasuk berprestasi di bidang Tahfidz. Bahkan Usman ini sudah hafal Juz 30, dan berani tampil menghafal surat An Naba’ di depan ribuan peserta Jalan Sehat Gebyar Muktamar Muhammadiyah – Aisyiyah ke-48 PRM Getassrabi, awal September lalu.
Prestasi keduanya didukung dengan adanya program tahfidz pada pembelajaran di SD Aisyiyah Multilingual Darussalam. Program tahfidz yang diterapkan di SD Aisyiyah Mulida yakni dimulai dari Juz 30 surat An-Naba’. Pagi hari, saat masih dalam keadaan fresh, sebelum KBM berlangsung, siswa-siswi mendengarkan murottal metode ummi melalui media Smart TV yang disediakan di sekolah.
“Anak-anak mendengar murottal Al-Qur’an dan melihat video kartun, sehingga anak akan melihat gambar yang disukai sekaligus fokus juga terhadap suara murottal yang terdengar.” jelas Ustazah Amrina.
Di sela-sela KBM, siswa siswi melakukan muraja’ah bersama dengan cara membaca murottal surat yang telah didengar dan dihafal. Surat Al-Qur’an yang telah dihafal juga dibaca waktu sholat dhuha dan Dhuhur berjama’ah di sekolah.
“Dengan metode yang di ulang-ulang tiap harinya maka anak-anak akan semakin mudah mengingat. Setiap hari Jum’at diadakan setoran tahfidz untuk penilaian dan untuk mengukur kemampuan siswa.” tambah Amrina.
Kontributor: Nisa
Redaktur: Sam