NewsPopuler KudusSekolah

Pohon di Spemuku dipasang QR Code, Buat Apa?

Muriamu.id, Kudus – Ketika kita memasuki area SMP Muhammadiyah 1 Kudus atau biasa disebut Spemuku, kita akan mendapati puluhan pohon ditempeli qr code. Tentu akan timbul pertanyaan, buat apa pohon-pohon ini ditempeli qr code?

Dikutip dari website kemenperin.co.id, Kode QR adalah sebuah kode matriks (atau dua-dimensi bar code ) yang dibuat oleh perusahaan Jepang Denso-Wave pada tahun 1994. The “QR” berasal dari “Quick Response“, sebagai pencipta kode yang dimaksudkan agar isinya dapat diuraikan pada kecepatan tinggi.

Pemasangan kode qr ini, menurut Syahirul Aliem, pustakawan Spemuku, merupakan bentuk literasi alam yang bertujuan untuk untuk mengenalkan secara rinci apa dan siapa tanaman maupun pepohonan tersebut pada orang-orang di lingkungan sekolah.

“Harapannya dengan semakin mengenal jenis pohon dan tanaman tersebut, warga sekolah juga makin tergerak hatinya untuk merawat pohon mauapun tanaman tersebut.” Jelas Syahirul.

Baca juga :  Penuh Kejutan, Darussalam Education Centre Sambut Siswa dengan Cara Unik Ini

Proses Literasi Alam

Proses literasinya yaitu dengan memindai QR Code  yang tertempel pada pepohonan maupun tanaman yang ada pada tanaman tersebut. “Dengan memindai QR Code secara otomatis akan terhubung dengan link pustaka yang berisi tentang pengetahuan pohon maupun tanaman tersebut. Informasi detailnya bisa langsung koneksi dan di baca di android masing-masing.” tambah Syahirul.

Gagasan ini tidak langsung jadi sesuai dengan konsep awal karena harus melibatkan berbagai pihak. Diantaranya guru IPA untuk menamai pohon maupun tanaman  tersebut sesuai dengan nama latinnya. Selain itu juga tenaga kebersihan juga ikut merawat tanaman itu dengan baik. Kerja-kerja yang membutuhkan kerjasama dan ketekunan semua pihak. Pihak  pustakawan sekolah juga  harus mampu memfasilitasi link pustaka pohon-pohon tersebut.

“Bermula dari beberapa pohon yang ada dan telah tumbuh di sekitar sekolah nanti bisa dikembangkan berbagai tanaman terutama tanaman yang jarang ditemukan di lingkungan sekolah lainnya.” tambah Syahirul.

Baca juga :  Penurunan Stunting Jadi Isu Strategis Muktamar, ‘Aisyiyah Tawarkan Rumah Gizi

Penyediaan fasilitas link pustaka pada pohon maupun tanaman di lingkungan sekolah ini merupakan bagian dari dinamika perpustakaan sekolah yang berkemajuan. Setidaknya image perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku yang ada di rak saja tapi apapun yang terdapat di lingkungan sekolah adalah bagian dari pustaka alam perpustakaan sekolah.

Manfaat lainnya adalah keberadaan link pustaka alam ini makin mengenalkan manfaat perpustakaan sekolah sekaligus untuk mengakrabkan warga sekolah dengan lingkungan sekitar sekolah. Karena mengenal dan tidak mengenal itu sudah berbeda, bagi yang mengenal timbul rasa sayang terhadap pohon maupun tanaman sebagai sesama mahluk ciptaan Allah SWT.

Upaya Pelestarian Lingkungan

Literasi alam perpustakaan SMP Muhammmadiyah 1 Kudus juga bagian dari pelestarian lingkungan. Kesan pohon maupun tanaman hanya sebagai penghias atau pelengkap yang tumbuh di halaman sekolah akan sirna karena keberadaan tanaman tersebut bagian dari gerakan hijau untuk mengurangi berbagai polusi di udara yang kian pekat saja. Literasi alam ini juga bisa dimanfaat untuk pembelajaran Mapel IPA sebagai alat untuk memahami berbagai tumbuhan yang hidup di lingkungan sekolah.

Baca juga :  Refresh PAS, Siswa Mimusaku Belajar Coding di SMP Muhammadiyah 1 Kudus

Kepala Sekolah Spemuku, Ali Zamroni, S.Pd menyambut baik inisiatif literasi alam yang dikembangkan jajarannya.
“Era serba instant dan mudah membuat perpustakaan sekolah harus berbenah tidak menyalahkan zaman tapi menyelaminnya dengan mengarah secarah positif. Barangkali  muncul kebosanan berliterasi disebabkan untuk menambah pengetahuan harus mencari literasi buku-buku. Dengan Memindai QR Code secara otomatis pengetahuan sudah ada pada genggaman warga sekolah, terutama siswa.” jelasnya.

“Diharapkan anak-anak SMP  Muhammadiyah 1 Kudus mempunyai nilai lebih yaitu wawasan tentang lingkungan.” tambahnya.

Redaktur: Sam Elqudsy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *