Oleh: H. NUNU ANUGRAH PERDANA-Sekretaris PD Muhammadiyah Kab. Cirebon
Ada satu ayat Al-Quran yg sangat populer ketika memasuki bulan suci Ramadhan, yaitu Q.S. Al-Baqarah (2): 183
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang terdahulu sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa”.
Sebelum kita membaca ayat di atas, ada baiknya kita membaca Q.S. Al-Baqarah (2): 168 sebagai bagian tazkiyatunnafs (pembersihan jiwa) sebelum memasuki bulan Ramadhan. “Wahai sekalian manusia makanlah dari apa yg ada di bumi yang halal dan baik”.
Jadi mempersiapkan diri ketika memasuki bulan Ramadhan tidak hanya membersihkan badan secara lahiriyah saja, seperti yg dilakukan masyarakan di beberapa daerah, dgn mandi di beberapa sumur keramat atau air terjun bahkan sungai atau danau tua. Tapi yg terpenting membersihkan diri secara batiniyah seperti yg termaktub dlm Q.S. Al-Baqarah (2): 168 yaitu kita introspeksi mencek apakah makanan yg kita makan selama ini sudah halal dan baik belum?
Aa Gym da’i kondang dari Kota Bandung pernah memberikan kriteria tentang ciri orang yg memakan rezeki yg halal itu ada tiga: 1) hati nya merasa tenang 2) selalu merasa cukup dan 3) namanya akan terkenal baik oleh sesama manusia.
Mari kita introspeksi, ketika kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, apakah hati kita merasa tenang? Apakah kita merasa cukup atas pemberian Allah SWT? Apakah nama kita dianggap baik oleh teman-teman kita?
Setelah kita melakukan introspeksi diri, dan mudah-mudahan apa yg kita makan adalah halal dan baik, maka kita memasuki bulan suci Ramadhan dgn jiwa yg bersih secara lahir dan batin, melakukan ibadah puasa/shaum berusaha dgn ikhlas.
Jika tahapan itu kita laksanakan maka akan nyambung dgn Q.S. Al-Baqarah (2): 186 tentang janji Allah, “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepada mu (Muhammad) tentang Aku, maka katakan sesungguhnya Aku dekat, Aku akan kabulkan permintaan hambaku selama ia berdo’a kepada-Ku ..”.
Maka pantas saja jika Nabi SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak akan ditolak do’a nya, salah satu nya adalah orang yang berpuasa hingga ia berbuka”. (Al-Hadits), dengan catatan tahapan yg penulis uraikan dilaksanakan.
Wallahua’lam bishahawab.