Muriamu.id, Demak – Duka mendalam menyelimuti kita. Semua relawan larut dalam kesedihan. Begitu juga yang dirasakan oleh para ibu yang tergabung dalam Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah. Ibu Aisyiyah di daerah setempat tergerak hatinya, namun sangat minim informasi dalam respon bencana. Apalagi pergantian kepengurusan yang baru saja terbentuk dalam muktamar periode ke 48.
Menyisakan banyak angan, dalam benak para ibu relawan aisyiyah setempat. Siap tidak siap harus siap menghadapi kenyataan bahwa ada sebagian daerah mereka yang terkena banjir dampak luapan sungai dari curah hujan yang terlalu tinggi.
Kemudian harus bersikap bagaimanakah yang akan dilakukan para ibu relawan aisyiyah yang tergabung dalam LLHPB Aisyiyah ini?
Semua tidak mengira, kita harus secepat itu respon bencana, ketua LLHPB PWA Jawa Tengah yang juga sebagai koordinator Divisi Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Aisyiyah Lilik Tri prihantini segera bertandang ke Poskor Demak , Jumat 10/02/2024.
Selang sehari yaitu Ahad 11/02/2024 bertepatan dengan tanggal 1 Sya’ban 1445 H , Koordinator Divisi LH LLHPB PWA Jawa Tengah yang juga sebagai wakil ketua PDA Jepara koordinator Bidang LLHPB Deny Ana I’tikafia mengunjungi salah satu Posyan yng bertempat di desa Kedung Waru Lor tepatnya di kompleks Masjid At Taqwa tempat untuk menampung sebagian pengungsi dan digunakan pula sebagai dapur umum yang didirikan oleh MDMC.
Diterima oleh ketua LLHPB Demak Tatik Nismiharti, di dampingi sekretaris LLHPB Demak Zeny Artatik juga Hening Wulandari selaku sekretaris PDA Demak yang periode lalu menjabat sebagai ketua LLHPB Demak serta beberapa pengurus aisyiyah setempat.
Menurut Ketua LLHPB Demak,Tatik mengungkapkan bahwa,”Ada beberapa point yang dibahas dalam pertemuan sore selepas sholat ashar berjamaah, apa yang segera ibu aisyiyah lalukan yaitu: dalam mengelola dapur umum dan psikososial,”terangnya.
Pesan dari Deny Ana I’tikafia,”Tetap bersinergi dengan teman-teman mitra organisasi yaitu MDMC setempat yang memang sudah lama berkiprah di kebencanaan dan patut diteladani kita semua, memiliki istilah One Muhammadiyah One Respon (OMOR),”tegasnya.
Sampai saat berita ini dirilis, sabtu 17/02/2024. ketua LLHPB Demak Tatik masih selalu berkoordinasi dengan LLHPB Jateng, mengabarkan kondisi terkini perkembangan respon bencana yang tengah mereka lakukan sehari hari.
Menurut Tatik, menyatakan bahwa,,”Sangat berterimakasih mendapatkan perhatian dari LLHPB PP, PWA maupun dari PDA ddaerah lain yang bertandang untuk memberikan support dalam respon bencana, ” tuturnya.
Menurut Deny Ana I’tikafia, menyikapi semua yang sedang dihadapi,” Ibu aisyiyah memang sangat minim perihal ilmu kebencanaan, namun memiliki kemampuan otodidak dalam mengelola dapur umum dan psikososial yang biasa dilakukan sebagai seorang ibu setiap hari berkecimpung mengelola dapur di keluarga masing masing dan naluri psikososual dalam mendidik putra putri nya di rumah agar menjadi anak sholih dan sholikhah,” tuturnya.
Kontributor: Dafia