Muriamu.id, Kudus – Muhammadiyah Disaster Management Center ( MDMC ) dan Lazismu Kabupaten Kudus menyiapkan tim khusus satgas penanganan kekeringan untuk Bencana Kemarau yang melanda di beberapa desa dan kecamatan di kabupaten kudus. ( 10/09/2023).
Hal ini disampaikan oleh ketua MDMC Kabupaten Kudus Satriyo Yudo kepada tim redaksi muriamu.id.
Beliau Menyampaikan Setiap hari MDMC Kudus menerjunkan atau dropping satu tanki di beberapa titik -titik yang sudah ditentukan oleh BPBD, Satu tanki ini dengan kapasitas 8500 dan sekali dropping bisa untuk menangani satu RW atau 3 RT dan bilamana satu daerah sudah ada beberapa bantuan dari yang lain kita satu hari bisa penanganan sampai 2 -3 desa.
“Setiap hari MDMC menerjunkan atau dropping satu tanki di beberapa titik -titik yang sudah ditentukan oleh BPBD karena kita dijadwalkan oleh BPBD jadi kita menyesuaikan dengan jadwal yang diberikan oleh BPBD”. Ucapnya.
Beliau Mengatakan terdapat 10 orang yang ditugaskan khusus menangani kekeringan dengan mekanisme kerja yang ada.
“Ada 10 orang yang kita tugaskan khusus untuk menangani ini dengan mekanisme kerja mereka yang pertama menyiapkan tim dalam proses dropping air bersih bersinergi dengan BPBD dan organisasi dan lembaga yang lain di luar Muhammadiyah kudus dalam proses penanganan dropping air bersih”. Imbuhnya.
Beliau berharap semoga di awal november nanti hujan sudah mulai turun sehingga situasi tidak semakin parah.
“Harapannya sih ini tidak akan berlangsung lama, Tapi kalau kita melihat dari kesejarahan, daerah di selatan -selatan kudus itu memang kondisinya kalau ini lebih dari satu bulan lagi akan semakin banyak desa -desa yang terdampak”. Tegasnya.
Berdasarkan data BPBD Kudus, sebelumnya terdapat empat desa yang membutuhkan air bersih, yakni Desa Kedungdowo, Desa Setrokalangan, dan Desa Gamong, Kecamatan Kaliwungu, dan Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo. Saat ini bertambah satu desa, yakni Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan yang juga membutuhkan air bersih akibat dampak musim kemarau.**
Kontributor : Z