Opini

Muhammadiyah dalam Melejitkan Daya Saing Pendidikan Berkemajuan
(Refleksi 110 tahun dan Muktamar ke-48 Muhammadiyah)

■ Dr. Muhtadin Tyas
(Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Depok)


Ketua Dewan Professor ITS Prof. Imam Robandi dalam Symposium Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Mirai Publishing dan IRo-Society menjadi perhatian serius bagi peserta yang hadir. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual pada hari Rabu, 9 Nopember 2022 dengan tema Repositioning Gerakan Muhammadiyah untuk Indonesia Modern. Ini adalah sangat spektakuler dalam menyampaikan gagasan dan pandangan terhadap Muhammadiyah untuk kemajuan yang akan datang. Prof. Imam Robandi yang pernah menjadi Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah periode 2010-2015 ini sangat memahami apa yang menjadi perhatian dan bagaimana repositioning gerakan Muhammadiyah untuk Indoenesia modern kedepan. Symposium kebangsaan ini juga menghadirkan Prof. Harus Laksana Guntur sebagai moderator yang sangat spesial dalam kajian ini. Prof. Harus Laksana Guntur merupakan pendiri dan dewan pakar PCIM Tokyo Jepang tahun 2007-2009 ini juga memberikan pengantar dalam perjalanannya di Muhammadiyah.

Prof. Imam Robandi juga dalam salah satu buku karyanya menjelaskan bahwa negara maju seperti Jepang memiliki kemajuan baik dalam pendidikan, ekonomi, teknologi dan bidang-bidang lainnya. Salah satu kota di Jepang bernama kota Kumamoto, dan kota ini telah mempunyai sejarah yang panjang. Pada saat Restorasi Meiji, kota ini didirikan Sekolah Menengah Atas Unggul nomor 5 se-Jepang yang diberi nama Daigo Kota Gakko. Cikal bakal Imperial College seperti Tokyo University, Kyoto University, dan lainnya yang sangat branded adalah dimulai dari Jepang mendirikan 10 sekolah unggul. Dari sekolah-sekolah ini telah banyak melahirkan para pemimpin hebat diantaranya para perdana menteri, yang telah membangun Jepang modern. Ini adalah hasil dari pendidikan yang berkualitas dalam membangun peradaban.

Sejak kelahirannya Muhammadiyah merupakan penggerak dakwah, salah satu komponen pengusung kemerdekaan, mencerahkan bangsa dan membangun peradaban. Ini adalah tidak mudah dilakukan oleh pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan pada waktu itu dengan berbagai tantangan yang dihadapi, namun dapat dilalui dengan perjuangan dan pengorbanan. Muhammadiyah tidak pernah berhenti dalam memajukan dan membangun peradaban bangsa pasca kemerdekaan. Menjadi penggerak dakwah modern, mencerahkan bangsa dan menjadi penuntun membangun peradaban bangsa. Ladang dakwah Muhammadiyah diantaranya adalah pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan bidang-bidang lainnya adalah tidak pernah surut dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa. Itu adalah beberapa poin yang disampaikan founder IRo-Society yang super talent.

Muktamar Momentum Repositioning

Saat ini Muhammadiyah dalam amal usaha bidang pendidikan telah memiliki jumlah yang sangat besar, dimulai dari TK/PAUD 20.233, SD/MI 2.817, SMP/MTs 1.826, SMA/SMK/MA 1.364, Pesantren 440 dan Perguruan Tinggi 171 buah. Jumlah yang sangat besar ini tersebar diseluruh pelosok Indonesia dan belum semua berkualitas standar nasional. Dalam proses pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan dalam menghadapi yang kompetetif ini banyak masalah-masalah dengan berbagai dinamika yang terjadi yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyaraka khususnya terhadap lembaga pendidikan Muhammadiyah.

Baca juga :  10 Karakter Utama Orang Muhammadiyah

Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang diselenggarakan di Surakarta pada tanggal 18-20 Nopember 2022 menjadi momentum repositioning dalam membangun peradaban bangsa di era digital yang semakin modern. Muhammadiyah yang memiliki ribuan amal usaha, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan masih banyak lagi yang lainnya adalah bukti Muhammadiyah sangat peduli dalam memajukan bangsa dan mencerahkan semesta. Dalam hitungan Miladiyah usia Muhammadiyah telah mencapai 110 tahun atau 113 tahun dalam hitungan Hijriyah.

Tema yang diusung pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 adalah Memajukan Bangsa, Mencerahkan Semesta menjadi tema yang sangat strategis dalam menghadapi tantangan Muhammadiyah kedepan. Ini adalah era digital dengan ditandai kemajuan teknologi yang semakin modern dan ini tidak dapat dihindari dengan berbagai alasan dan ini adalah era percepatan, jika tidak dapat mengantisipasinya maka akan tergerus dengan perubahan yang serba akselaratif ini. Isu-isu strategis yang dibahas dalam agenda Muktamar ke-48 tentunya akan menjadi solusi untuk kemajuan bangsa dan mencerahkan semesta.

Salah satu agenda Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang menjadi perhatian publik adalah memilih Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode lima tahun kedepan. Kepemimpinan kolektif ini yang akan menentukan kebijkan-kebijakan dalam memajukan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan kedepan. Kepemimpinan berkemajuan adalah menjadi salah satu kriteria yang harus dikedepankan, karena selama ini Muhammadiyah mengusung tema Islam berkemajuan sejak periode awal Muhammadiyah berdiri. Dalam segala bidang amal usaha, termasuk dalam pengelolaan pendidikan dibutuhkan kepemimpinan berkemajuan. Ini adalah era horizontal yang ditandai dengan kemajuan teknologi menjadi tantangan dan peluang bagi lembaga pendidikan Muhammadiyah dalam membangun peradaban.

Membangun Konsep Positioning-Diferensiasi-Brand (PDB)

Salah satu alternatif repositioning dalam memajukan pendidikan Muhammadiyah yang modern adalah menerapkan manajemen kepemimpinan pendidikan dengan konsep Positioning-Diferensiasi-Brand (PDB). Kepemimpinan pendidikan berkemajuan merupakan salah satu faktor ciri kepemimpinan yang memiliki visi yang progresif dalam pengelolaan pendidikan. Langkah stratejik dengan repositioning kepemimpinan berkemajuan adalah dalam rangka meningkatkan daya saing lembaga pendidikan. Konsep ini merupakan salah satu faktor penting yang tidak hanya membahas kurikulum saja dalam mengelola lembaga untuk kemajuan pendidikan Muhammadiyah.

Baca juga :  Wisuda SD Muhammadiyah 1 Kudus

Pengembangan konsep positioning; lembaga pendidikan Muhammadiyah selalu berpikir dan berjuang untuk mempertahankan eksistensinya baik secara nasional maupun internasional, sehingga selalu dibutuhkan kepemimpinan berkemajuan dalam memimpin lembaga pendidikan. Dalam dakwahnya Muhammadiyah membutuhkan baik moriil dan materil, maka lembaga pendidikan Muhammadiyah harus dapat meningkatkan jumlah peserta didik, baik dari berbagai tingkatan, termasuk perguruan tinggi Muhammadiyah agar dapat menopang kegiatan dakwah.

Dengan meningkatnya jumlah peserta didik menunjukan bahwa positioning yang dimiliki semakin kuat terbentuk dengan proses yang dapat mempengaruhi masyarakat dengan memberikan penawaran lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas atau atribut yang berbeda. Kekuatan ini tidak terlepas dari strategi yang dimiliki dan melakukan beberapa konsep dalam mengembangkan lembaga pendidikan, diantaranya dengan konsep positioning sehingga dapat meningkatkan daya saing sekolah. Membangun konsep positioning tidak mudah dan memerlukan waktu yang lama, dan hasil yang diraihpun tidak cepat terlihat dan dirasakan. Namun dibutuhkan dengan kesungguhan dan kerja keras pimpinan dan tenaga pendidik dan kependidikan sehingga lembaga pendidikan Muhammadiyah melalui Majelis Dikdasmen ini dapat mengembangkan positioning sekolah dengan baik sesuai orientasi kebutuhan masyarakat.

Orientasi kebutuhan bangsa dalam positioning lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah sangat dibutuhkan dan diharapkan sehingga menjadi orientasi kebutuhan untuk masa depan bagi generasi bangsa. Dengan penuh disiplin tinggi dan etos berkemajuan ini merupakan langkah stratejik untuk memberikan pelayanan pendidikan dan kepercayaan kepada masyarakat. Salah satu faktor kemajuan sebuah bangsa salah satunya adalah dengan membangun budaya disiplin. Negara-negara maju seperti Jepang telah membuktikan kedisiplinannya sehingga sangat terkenal dengan bangsa yang maju karena salah satu faktornya adalah disiplin.

Faktor penting dalam manajemen pendidikan adalah dengan membangun jejaring. Networking (jaring kerja) yang dibangun dengan kerjasama industri dan dunia usaha telah menunjukan dan menggerakan berbagai variabel untuk menghasilkan output lulusan dapat diterima.

Lembaga pendidikan swasta pada umumnya dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta didik, karena akan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat. Ketika memiliki banyak peserta didik, maka positioning sekolah juga akan kokoh dan semakin kuat. Selain itu dengan banyaknya jumlah peserta didik juga berpengaruh terhadap berjalannya program-program pendidikan yang berkualitas, sehingga akan tercapai tujuan Muhammadiyah. Peningkatan mutu pendidikan lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah harus memiliki keunggulan yang berbeda dengan lembaga pendidikan lain.

Salah satu lembaga pendidikan Muhammadiyah yang dimiliki adalah SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang yang merupakan sekolah unggulan Muhammadiyah dengan jumlah siswa mencapai 2500 peserta didik. Sekolah ini menunjukan bahwa memiliki produk yang unggul serta unik dan berbeda dari sekolah lain. Dalam menghadapi persaingan yang kompetitif ini, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi dengan menerapkan kurikulum Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) sebagai langkah stratejik. Program dalam sinkronisasi kurikulum Iduka tingkat ketercapaian dalam menyusun kurikulum bersama industri. Faktor penentu keberhasilan adalah kerjasama yang baik tim sekolah dan Iduka, sehingga peluang pengembangannya dapat membuka kelas Iduka, magang guru dan siswa di Iduka dan rekrutmen lulusan oleh Iduka. Langkah stratejik yang dilakukan sekolah ini adalah dengan menyelarasakan kurikulum sesuai kebutuhan sekolah dan Iduka.

Baca juga :  Liburan Akhir Tahun, Ikon Wisata Literasi & Literasi Wisata

SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Kab. Malang dalam menjawab percepatan perubahan ini selalu melakukan perubahan sistem, selalu optimis dan kreatif dalam memajukan pendidikan. Progressive mengadakan evaluasi secara berkala dan mengikuti perkembangan pendidikan. Melakukan aktualisasi kebutuhan siswa dan masyarakat. Memiliki keberanian dalam melangkah serta berani mengambil keputusan dalam menjalankan program sekolah adalah sebuah kemajuan yang stratejik. Keberanian itu harus juga dengan profesional dan proporsional penuh dengan perhitungan yang matang.
Manajemen Pelayanan yang didukung oleh diferensiasi yang kuat dan kokoh merupakan faktor yang krusial bagi keberhasilan sebuah lembaga pendidikan.

Era pendidikan di abad 21 ini telah dan harus dibuktikan oleh pengelola dan penyelenggara lembaga pendidikan saatnya dimulai dan menjadi starting point sekolah-sekolah Indonesia yang menurut Prof. Imam Robandi, ketua Dewan Profesor ITS 2021-2025 untuk membicarakan modern marketing dengan subcontent horizontalisation. Memiliki product differentation yang tidak banyak dimiliki lembaga pendidikan lain, diantaranya: kualitas guru dan lulusan siswa terjamin, penampilan atau desain gedung menarik dan unik, kompetensi keahlian atau program studi yang diminati oleh masyarakat. Sekolah ini juga melakukan program pembuatan media pembelajaran yang berbasis teknologi bekerja sama dengan Iduka dan perguruan tinggi.

Dalam jurnal internasional yang published di Technium Social Sciences Journal, Vol. 7, 106-116, January 2022 yang berjudul Konsep Manajemen Pendidikan: Positioning-Diferansiasi-Brand (PDB) untuk Kemajuan Pendidikan Islam (Studi pada SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang) menjelaskan dari hasil penelitian tersebut bahwa model Positioning-Diferansiasi-Brand (PDB) dapat meningkatkan daya saing sekolah sehingga dapat meningkatkan kemajuan pendidikan Muhammadiyah. Ini adalah dari sebuah penelitian yang menghasilkan model atau konsep manajemen pendidikan.

Semoga dengan konsep ini kepemimpinan pendidikan kedepan di amal usaha bidang pendidikan semakin meningkatkan kualitas dan berdaya saing memajukan pendidikan Muhammadiyah.

Selamat milad ke-110 dan muktamar ke-48: Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta.

Depok, 19 Nopember 2022

daisen for education

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *