Opini

Miras di Bulan Ramadhan, Jelang Syawal 1444 H Menyisakan Banyak Penyesalan di Semua Pihak

Oleh : Hj.Deny Ana I’tikafia

Jelang HUT Kartini ke 144 di tahun 2023 , yang telah lalu, di setiap tanggal 21 April di peringati, telah terjadi penyimpangan yang sangat berarti di kota kelahiran, salah satu pahlawan perempuan nasional, ibu kita kartini tercinta.

Sangat fenomenal, beberapa karyawati di salah satu pabrik di Mayong Jepara, berbuka puasa bersama salah satu karyawan asing, saling bersulang miras.

Diberitakan sebelumnya, video pesta miras antara karyawati pabrik garmen dengan seorang tenaga kerja asing (TKA) viral di media sosial.

Baca juga :  Mbak Bayin dan Perkaderan Pertamaku

Diketahui, acara terebut dilakukan pada 19 April 2023 pukul 18.00 WIB atau H-2 Idulfitri 1444 H di satu rumah makan di daerah Mindahan, Batealit, Jepara.

Entah karena lengah atau sudah menjadi kebiasaan, kearifan lokal yamg tidak pantas dilakukan itu terjadi.

Menyadur salah satu hadis bahwa didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, perlu untuk dipedomani bahwa dengan merebaknya pabrik yang mayoritas pekerjanya perempuan, perlu membekali mereka agar tidak ikut arus, budaya dari luar negeri yang tidak patut dilakukan.

Baca juga :  Merdeka Belajar seperti apa yang harus Kita lakukan agar Mencetak Generasi Tangguh

Dibutuhkan banyak peran dari berbagai fihak, agar tidak terus menjadi kebiasaan, bahkan kemudian menjadi kebiadaban mengikis iman yang sangat tidak enak untuk dipertontonkan, apalagi dilakukan pada waktu buka puasa bersama di bulan ramadhan..

Harapannya kasus itu menimbulkan jera, agar kartini muda penerus peradaban bangsa, tidak terseret arus lebih dalam lagi.

Baca juga :  Efektifkan Waktu Berqurban dengan Berperilaku Ramah Lingkungan

Mati kita cari pemecahan solusi permasalahan bukan malah menggunjingnya tidak herujung dan tidak berpangkal.

Kita rangkul bersama, berpikiran positif, menjadikan para karyawati pabrik, menjadi insan perempuan tangguh dalam menghadapi segala jenis peradaban yang dapat merugikan dirinya sendiri, keluarga bahkan negara.

Penulis : Hj.Deny Ana I’tikafia
PDA Jepara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *