Oleh: Jamaluddin Kamal
Principal SD Muhammadiyah Birrul Walidain Kudus
Anak merupakan amanah dan investasi masa depan. Setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, beragam dan memiliki keunikan. Maka bekali dengan nilai-nilai positif secara holistik yang prophetic. Sesuai dengan hadis Nabi SAW :
: {أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا آدَابَهُمْ}.
Artinya: “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka tata krama.” (HR Ibnu Majah).
Membiasakan hal yang sudah biasa akan menjadi sesuatu biasa bahkan cenderung dianggap hal yang wajar saja. Akan tetapi membiasakan terus menerus atau secara konsisten akan menjadi hal yang luar biasa dan berdampak besar dalam membangun peradaban.
Membangun peradaban dimulai dari peradaban utama yaitu keluarga yang akan menebarkan ke seluruh alam semesta. Ini sebagai bekal agar tetap menjadi pemenang di segala zaman dan tidak tergilas olehnya.
Zaman boleh berganti tetapi kasih sayang dan kedekatan hati adalah bahasa pengasuhan yang universal. Hidup memang harus berubah tentu kearah lebih baik agar selalu dinamis dan progresif. Mendidik dengan hati dan keteladanan akan melahirkan sebuah peradaban yang SEHATI (Santun, Empati, Humanis, Berprestasi dan Tetap Membumi).
Prof. Reynald Kasali mengemukakan, ” Perubahan belum tentu membuat sesuatu menjadi lebih baik. Namun, tanpa perubahan, tidak akan ada perubahan, tidak akan ada kemajuan. Maka sebagai orang tua juga harus belajar dan melawan sifat malas. Belajar tak terbatas akan meningkatkan kualitas. Tidak merasa puas dengan hasil yang sudah diraih akan memacu berfikir kreatif dan inovatif dapat melawan kemalasan untuk selalu bersyukur atas segala karunia serta nikmat-nikmatNYA terutama dalam mendidik generasi pemenang sesuai Zaman.