Oleh : Yulian Dwi Enno Kurniawan
Buah parijoto atau parijata mungkin asing bagi kebanyakan orang Indonesia. Padahal tanaman ini banyak tumbuh di daerah Gunung Muria, Kudus, Jawa tengah. Buah yang dihasilkannya juga dipercaya memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk mengatasi masalah sulit mendapat keturunan. Dalam bahasa Latin, tumbuhan parijoto disebut Medinilla speciosa. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan epifit, yaitu tanaman yang pertumbuhannya menumpang pada tanaman lain. Selain itu, parijoto merupakan tanaman menahun, yaitu tanaman yang bisa tetap hidup dan hidup setelah masa reproduksinya berlangsung.
Nama genus Medinilla berasal dari nama gubernur Mauritius pada 1820 yaitu José de Medinilla y Pineda. Pada saat itu Mauritius dikenal sebagai Kepulauan Marianne. Sementara, nama “parijata” berasal dari sebuah tembang Jawa berjudul Sinom Parijoto Gending Jawa yang digunakan oleh Sunan Muria dan Sunan Kalijaga ketika menyebarkan agama Islam di Jawa. Bagi orang Jawa, Sinom Parijoto mengajak pada pengendalian nafsu; baik berupa keinginan marah, nafsu terhadap lawan jenis, keinginan bermalas-malasan, serta nafsu makan dan tidur.
Parijoto tumbuh alami di Pulau Kalimantan, Filipina, dan Jawa pada awal abad ke-19. Ia dapat ditemukan di ketinggian Kinabalu di bagian utara pulau Kalimantan yang termasuk wilayah Malaysia. Sementara, di sekitar kepulauan Mauritius dan Filipina, parijata dikenal sebagai buah Medinilla. Persebaran parijata di Jawa berada di Pegunungan Muria dan Gunung Andong di Magelang. Beberapa adas umbe baru menunjukkan bahwa parijata juga tersebar di Sumatra, Sumbawa, Lombok, Sulawesi, dan Maluku.
Parijoto biasa ditemukan di hutan pegunungan yang teduh dan bertanah lembap dengan ketinggian antara 300 meter dan 750 meter dari permukaan laut. adas umber yang lain ada juga yang mengatakan Parijoto akan optimal tumbuh di ketinggian 500 meter hingga 1.000 meter di atas permukaan laut. Serta di sumber yang lain ada juga mengatakan buah parijoto biasanya tumbuh subur pada ketinggian 800 sampai 2.300 mdpl dan di wilayah hutan hujan tropis. Tanaman parijoto umumnya tumbuh secara liar di pegunungan. Namun karena telah diketahui manfaat dan khasiatnya, maka banyak juga yang mulai membudidayakan tanaman ini. Untuk membudidayakannya, cara yang digunakan ialah menanamnya dalam pot ataupun pekarangan. Karena bentuk dan warna bunga dan buahnya yang indah, maka tak jarang parijoto juga menjadi tanaman hias.
Buah parijotho memiliki karakteristik berwarna merah kejinggaan, dengan bentuk bulat kecil-kecil. Karakteristik lainnya dari buah Parijoto yakni memiliki warna dan penampilan. Buah Parijoto memiliki warna merah keunguan yang menarik dan mencolok. Hal ini membuatnya menjadi buah yang menarik secara visual.Buah Parijoto ini sangat mudah ditemukan di dataran tinggi Gunung Muria. Mengutip dari Detik.com, Buah Parijoto memiliki mitos dan kepercayaan yang melingkupinya di masyarakat Kudus dan kawasan Gunung Muria. Beberapa mitos yang berkembang adalah bahwa buah ini dapat menjaga kesuburan perempuan dan membuat anak tampan atau cantik jika dikonsumsi oleh ibu hamil muda. Mitos-mitos ini menjadi bagian dari kearifan lokal dan budaya di daerah tersebut.
Parijoto juga diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat yang dikaitkan dengan buah ini adalah mengatasi sariawan, meredakan diare, meningkatkan kesuburan pria, menjaga imunitas ibu hamil, dan menurunkan kadar trigliserida. Meskipun manfaat ini belum sepenuhnya didukung oleh penelitian ilmiah yang kuat, namun mereka tetap menjadi bagian dari pengetahuan tradisional dan penggunaan herbal di daerah tersebut.
Kini, parijotho tak hanya diperjualbelikan dalam bentuk buah. Berbagai olahan dari buah Parijoto juga divariasikan ke berbagai produk seperti the, jus, selai, makanan ringan dan obat herbal. Beberapa produsen lainnya juga menggunakan buah Parijoto sebagai bahan dasar untuk membuat camilan seperti keripik atau kripik Parijoto. Buah Parijoto juga digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan obat herbal, seperti jamu. Buah Parijoto diyakini dapat membantu meningkatkan kesuburan, mencegah keguguran, dan menangkal radikal bebas dalam tubuh.
Olahan buah Parijoto tersebut menjadi andalan dalam industri Parijoto di Kudus. Strategi pemasaran yang efektif dapat membantu meningkatkan popularitas dan penjualan produk olahan buah Parijoto, serta membantu pengembangan industri Parijoto secara keseluruhan. Dari mitos yang melingkupinya, manfaat kesehatan yang dikaitkan dengannya, serta menjadi olahan andalan di Kudus. Fakta-fakta menarik ini memberikan gambaran tentang keunikan dan potensi buah Parijoto dalam budaya, kesehatan, dan industri di daerah tersebut. Parijotho memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif di daerah nya. Banyak sekali peran buah Parijoto dalam pengembangan ekonomi kreatif yang sangat menjanjikan untuk bisa dikembangkan.
Dengan memanfaatkan potensi Parijotho, masyarakat tentu dapat lebih mengembangkan sektor UMKM dan pariwisata sehingga bisa membuka peluang yang lebih luas untuk masyarakat lokal berwirausaha. Pemanfaatan pola ekonomi mandiri ini bisa mendorong parijotho agar lebih dikenal luas, sekaligus membantu masyarakat lokal meningkatkan kesejahteraannya di bidang ekonomi kreatif. Siapa sangka, dari mitos dan cerita, bisa membawa berkah bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
P2k.stekom.ac.id. (2023). Parijata – Universitas Stekom Semarang. Diakses pada 3 Januari 2024, dari https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Parijata.
Rimbakita.com. (2019). Parijoto – Taksonomi, Morfologi, Asal, Habitat, Kandungan & Manfaat Buah. Diakses pada 3 Januari 2024, dari https://rimbakita.com/parijoto/.
Kikomunal-indonesia.dgip.go.id. (2020). Sumber Daya Genetik. Diakses pada 3 Januari 2024, dari https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/jenis/4/sumber-daya-genetik/29771/parijoto.
Halodoc.com. (2021, 28 September). 6 Fakta Unik Khasiat Buah Parijoto. Diakses pada 3 Januari 2024, dari https://www.halodoc.com/artikel/6-fakta-unik-khasiat-buah-parijoto.
Suaranahdliyin.com. (2023, 15 Agustus). Parijoto dan Berkah Mitologi Masyarakat Lereng Muria. Diakses pada 3 Januari 2024, dari https://suaranahdliyin.com/parijoto-dan-berkah-mitologi-masyarakat-lereng-muria-33851#google_vignette.
Editor : Z