Muriamu.id, Jepara – Peringatan tahun baru hijriyah 1 Muharram 1444 H belum lama usai, pengajian Ahad (Jihad Pagi) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara hari Ahad, 14 Agustus 2022 bertepatan dengan 16 Muharram 1444 H mengangkat tema mengapa nabi Muhammad S.A.W perlu berhijrah.
Ustad Agus Fatih Rusdi yang menjadi penceramah menyebut setidaknya empat alasan dibalik peristiwa historis hijrahnya Nabi Muhammad S.A.W dari Makkah ke Yatsrib atau Madinah.
Pertama, hijrah merupakan sunnatul anbiya atau sunnah para nabi dan rasul. Tidak hanya nabi Muhammad yang berhijrah, tapi para nabi dan rasul lainnya juga melakukan hal yang sama. Nabi Ibrahim hijrah dari kejaran Namrud, Musa dari Fir’aun dan sebagainya.
Kedua, orang kafir akan membunuh Rasullullah. Setelah dibujuk untuk menghentikan dakwah dengan berbagai iming-iming antara lain ditawari kekayaan, wanita untuk dijadikan istri, diberikan tahta berupa pemimpin tertinggi semuanya ditolak. Tidak mempan. Oleh sebab itu satu-satunya jalan menghentikan penyebaran Islam adalah Muhammad harus dihabisi.
Direncanakan dengan matang, Muhammad akan dihabisi di suatu tempat yang terkenal dengan nama Darul Nadwa yang biasa ditempati orang quraish bermusyawarah. Qadarullah, upaya ini pun tidak berhasil karena Muhammad berhijrah.
Ketiga, untuk menyelamatkan nyawa para sahabat. Umat Islam harus bisa diselamatkan. Untuk itu kita semua harus bisa mencari solusi seperti nabi Muhammad yang berhijrah. Muhammad mempersiapkan dengan ikhtiar ke daerah Thoif (tempat kotor, kumuh, jorok) untuk dijadikan menjadi al madinah (metropolitan) yang munawaroh (bersinar/bercahaya).
Keempat, membentuk Daulah Islamiyah, yaitu suatu negara yang kuat kokoh dalam suatu kekuatan bentuk undang-undang kenegaraan serta supaya Islam tersebar luas. Setelah berhijrah ke Yatsrib, terbukti bahwa Islam menjadi sebuah kekuatan peradaban baru yang masih bertahan hingga saat ini.
Kajian kemudian diakhiri dengan doa bersama. Agar HUT Kemerdekaan RI yang ke 77 tahun ini, semoga selalu diberikan keberkahan, negara semakin makmur tertata dengan baik.
Kontributor : Deny Ana Iātikafia
Redaktur: Sam Elqudsy