Oleh : H. Nunu Anugrah P, S.Pd.,S.T.,M.Pd.I. (Sekretaris PD Muhammadiyah Kab. Cirebon & Guru MTs Negeri 9 Cirebon)
Sesuai kalender pendidikan tahun pelajaran 2024-2025, tanggal 21 Desember 2024 adalah akhir dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Semester Ganjil di satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK dengan ditandai pembagian rapot yang berisi laporan perkembangan pembelajaran peserta didik selama satu semester. Setelah itu mulai 23 Desember 2024 sampai dengan 31 desember 2024 peserta didik bisa menikmati libur akhir semester ganjil.
Selama dua pekan peserta didik bisa memanfaatkan libur sekolah dengan mengisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Peserta didik jangan sampai terlena menghadapi liburan dengan terjerumus mengisinya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Nabi Muhammad SAW bersabda:”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (H.R. Bukhari).
Libur sekolah termasuk ke dalam waktu senggang, agar peserta didik tidak termasuk ke dalam golongan manusia yang teripu, maka libur sekolah harus di isi dengan kegiatan yang bermanfaat bukan dengan kegiatan sia-sia yang tidak ada manfaatnya. Rasulullah SAW bersabda;”Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi).
Agar liburan sekolah bermanfaat, maka bisa diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya: Pertama, bepergian atau piknik baik ke tempat yang belum dikunjungi atau pun ke sanak saudara. Piknik atau travelling sangat bermanfaat untuk menyegarkan kondisi fisik maupun psikologis seseorang. Rasulullah SAW bersabda:”Bepergianlah sehingga kalian sehat”(Bihar al-Anwar, jilid 76, hal. 221).
Untuk peserta didik, yang umum kemungkinan bepergian mengunjungi kerabat yang jauh. Yang dari kampung mengunjungi kerabat yang di kota, sedangkan yang dari kota mengunjungi kerabat yang di desa. Bagi yang mengunjungi kota, selain mengunjungi tempat-tempat wisata bisa juga menngikuti short course (kursus singkat) tentang komputer, montir motor/mobil, kecantikan, bahasa dan sebagainya, yang banyak terdapat di kota besar. Jangan habiskan liburan dua minggu dengan sepanjang waktu mengunjungi tempat-tempat rekreasi.
Sementara bagi yang di kota dengan mengunjungi kerabat yang di desa bisa memanfaatkannya dengan menikmati alam desa yang masih asli dengan pemandangan yang masih alami. Di samping itu, anak-anak kota bisa belajar ke ulama/kyai di desa tentang ilmu agama, minimal selama dua pekan anak-anak kota bisa memperbaiki bacaan Al Quran dengan belajar mengaji kepada para ustadz di kampung.
Kedua, selama libur sekolah dua pekan, digunakan dua atau tiga hari untuk melakukan kegiatan outbound.
Kegiatan outbound dilakukan oleh peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler. Jadi pembina kegiatan ekstrakurikuler membuat inisiatif untuk kegiatan ini. Outbound adalah kegiatan pelatihan dalam bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang khas dan sederhana tidak menggunakan teori-teori melainkan langsung pada aspek praktis yang bersifat sehari-hari, seperti saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Tempatnya dapat dilakukan di alam terbuka seperti pegunungan atau bumi perkemahan yang belum pernak dikunjungi peserta didik.
Ketiga, selama libur sekolah dua pekan, diselenggarakan pesantren kilat di lingkungan sekolah selama tiga atau empat hari. Pembina ekstrakurikuler bidang keagamaan bisa menyusun program kegiatan tentang keagamaan untuk mengisi pesantren kilat. Selama tiga atau empat hari itu kalau bisa bukan hanya materi keagamaan tapi juga bisa mendatangkan motivator untuk memberi dorongan belajar kepada peserta didik agar lebih berprestasi.
Penyelenggaraan pesantren kilat ini tidak hanya diselenggarakan oleh satu sekolah tapi bisa juga bekerja sama dengan dua atau tiga sekolah.
Keempat, Libur sekolah bisa dimanfaatkan untuk belajar bahasa asing. Selama dua pekan peserta didik bisa belajar bahasa asing (Bahasa Inggris atau Bahasa Arab) setiap hari dengan waktu 1,5 jam per hari, baik yang diselenggarakan sendiri dengan guru di sekolah atau pun mengunjungi sebuah tempat yang menyediakan layanan kursus Bahasa Inggris.
Dengan memanfaatkan libur sekolah dengan baik, ketika peserta didik masuk ke sekolah di hari pertama semester genap, maka peserta didik akan segar dengan semangat baru. Mereka akan menceritakan liburannya dengan pengalaman yang berbeda satu sama lainnya.