Muriamu.id, Kudus – Meski hujan di Kudus berangsur reda sejak Ahad (01/01/2023) siang, banjir di desa Setrokalangan sendiri sampai saat ini belum surut, bahkan ketinggian air cenderung naik. Setrokalangan adalah salah satu desa yang menjadi langganan banjir saat debit sungai Wulan naik dan melimpas. Secara geografis desa ini berada dibawah tanggul sungai wulan.
“Dapat transferan dari waduk,” ujar Hasan, salah satu warga desa Setrokalangan ketika dihubungi muriamu.id.
Menyikapi hal tersebut, setelah melalui serangkaian asesmen dan koordinasi, LPB – MDMC Kudus memutuskan mendirikan pos koordinasi dan pos layanan, termasuk Dapur Umum. Pos koordinasi bertempat di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, Jalan KH. Noorhadi nomor 32 Janggalan Kudus, sementara pos layanan dapur umum didirikan di kompleks Masjid Al Islam, dukuh Tuwang desa Kedungdowo Kabupaten Kudus.
Rencananya mulai hari Senin (02/01/2023) pagi, dapur umum ini akan mulai mendistribusikan makanan dan logistik untuk korban banjir dan relawan di desa Setrokalangan dan sekitarnya. Terkait dengan kebutuhan untuk logistik dapur umum, relawan MDMC Kudus, Satriyo menyebutkan saat ini dapur umum membutuhkan bahan makanan pokok seperti beras, mie instan, telur, lauk pauk lainnya, bumbu dapur, air mineral kemasan, sayur mayur, gula, kopi, teh, susu, minyak goreng dan gas LPG.
“Untuk mendukung operasional, kami juga memerlukan dukungan seperti kendaraan operasional, bahan bakar minyak, perahu, mesin tempel, dan terpal. Tambahan personil dan tim medis yang bisa siaga juga dibutuhkan.” Tambahnya.
“Pada tahap awal, Dapur Umum akan beroperasi selama lima hari kedepan, sambil melihat situasi dan kondisi.” Jelas Sekretaris PDM Kudus, Zulfa Kurniawan.
Zulfa juga menghimbau seluruh pimpinan persyarikatan di semua tingkatan, Amal Usaha Muhammadiyah maupun jamaah Muhammadiyah di Kabupaten Kudus untuk mengkoordinasikan dan menyalurkan donasi melalui Lazismu dan MDMC.
Kontributor: Sam
Redaktur: Sam