Muriamu.id, Kudus – “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji, Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui” (QS Al Baqarah 261).
Menginfakan barang dan harta benda yang kita cintai adalah amal sholih yang akan melanggengkan pahala hingga barang atau benda tersebut masih dimanafaatkan demi kebaikan atau barang tersebut sudah tidak ada.
Nilai pahala orang yang berderma demi kebaikan asal dilandasi dengan iman dan mencari ridho Allah maka pahalanya akan dilipatgandakan hingga tak terhingga kebaikannya bagi orang yang berderma, karena kebaikan itu bagaikan benih yang ditabur oleh petani yang menumbuhkan setangkai atau sebatang pohon dan kemudian menjuntai dengan beberapa cabang dan ranting serta setiap ranting menumbuhkan buah berlipat ganda.
Itulah gambaran kebaikan bagi orang yang cinta dengan memberi dan menginfakan hartanya di jalan Ilahi.
Bisa jadi kebaikan ini dia dermakan kepada anak-anak yang akan belajar, membuat tempat ibadah untuk masyarakat, meyantuni dhuafa fakir miskin, mengelola majlis taklim, berbagi kebutuhan pokok bagi kaum marginal, membangun fasilitas pendidikan, memberikan bekal ilmu untuk masyarakat yang masih dibawah garis kemiskinan dan sebagainya.
Inilah diantara kebaikan yang di ridhoi oleh Allah dan menjadi nilai sebagai kebaikan di jalan Allah.
Banyak orang-orang sukses di dunia yang tersentuh hati dan tergerakan untuk berbuat baik kepada sesama, demi menggapai ridho ilahi, karena pada prinsipnya harta yang kita miliki adalah fana, apa yang kita makan akan menjadi kotoran dan apa yang kita sedekahkan akan menjadi amal kebajikan dan apa yang kita tinggalkan akan menjadi warisan.
Dari sinilah banyak orang-orang yang tergerak hatinya untuk menginfakan atau memberikan hartanya secara langsung atau lewat organisasi.
Di Muhammadiyah banyak sekali warganya yang mewakafkan harta benda untuk umat agar bermanfaat dunia dan akhirat, dari memberikan sawah tanah, membangun Sekolah, Pesantren, Madrasah, Masjid dan lain sebagainya.
Belum lama ini pula PCM/PRM Bae mendapat wakaf yang kesekian kalinya dari warga atau jamaahnya, wakaf terbaru ini berupa tanah yang diikrarkan untuk Pesantren Quran seluas 1278 m², pewakif adalah warga Muhammadiyah yang dulu tinggal di desa Bae dan sekarang berdomisili di Tangerang Banten, yaitu Keluarga Besar Ibu Mahmudah.
Diterima oleh Bpk Prof. Abdul Mu’ti Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah mewakili nadhir Persyarikatan Muhammadiyah, disela-sela kunjungannya dalam rangka pengukuhan PCM Gebog Kudus, Periode Muktamar 48.
Pewakif menyampaikan semoga wakafnya dapat bermanfaat untuk umat Islam dan menjadi tabungan akhirat untuk keluarganya, keinginan serupa juga disampaikan langsung kepada Sekum PP Muhammadiyah Bpk. Mu’ti yang keluarganya berencana mewakafkan lagi tanahnya yang berlokasi di Cisarua Bogor untuk Persyarikatan Muhammadiyah.
Dalam sambutanya Bpk Mu’ti mendoakan kepada pewakif semoga amal jariahnya kelak abadi dan bermanfaat untuk agama Islam dan khususnya untuk Persyarikatan Muhammadiyah.
Semangat berjariyah warga Muhammadiyah menjadikan persyarikatan ini semakin bermanfaat untuk umat dan agama Islam.
Kontributor: Heri Iskandar
