Oleh : Mufidah (Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Ketua Majlis PAUDDASMEN PCA Taman)
Tujuan pendidikan ini termuat dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yang berbunyi “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”. dengan perkembangan zaman dan keadaan tujuan Pendidikan juga akan mengalami perubahan. selain berdasarkan undang-undang tujuan Pendidikan juga dikemukakan oleh para tokoh ilmuan diantaranya ki hajar dewantara yang dianggap sebagai Bapak pendidikan di Indonesia, berpendapat bahwa tujuan dari Pendidikan adalah untuk mendidik anak agar bisa menjadi manusia yang memiliki kesempurnaan dalam hidup. Hidup yang sempurna bisa dimaknai sebagai seseorang yang mempunyai kehidupan dan penghidupan yang bersifat selaras dengan alam atau dengan kata lain sesuai dengan kodratnya, dan juga selaras dengan masyarakat.
Dalam dunia Pendidikan kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Tanpa adanya media yang tepat, para peserta didik tak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai. Seiring berkembangnya zaman kurikulum dalam dunia pendidikan pun terus mengalami perubahan. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di era nya masing-masing. Kurikulum dalam dunia pendidikan merupakan sekumpulan Pelajaran materi yang harus ditempuh dan dipelajari oleh peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau penghargaan. Dengan perkembangan dan tuntunan serta kebijakan pemerintah di Indonesia Kurikulum mengalami beberapa perubahan sistem kurikulum, di Indonesia mengalami perubahan kurikulum sudah 10 kali mulai kurikulum 1947 samapi saat ini berupa menjadi Kurkulum Merdeka yang mempunyai tujuan, karakteristik dan capaian yang diinginkan. Demikian juga kurikulum pada pendidikan anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar bagi anak karena perkembangan masa depannya sangat bergantung pada berbagai stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sejak usia dini. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan pendidikan. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Merdeka belajar bagi anak usia dini adalah kebebasan bermain karena bermain adalah pembelajaran bagi anak usia dini (GTK, 2020). Jadi Kurikulum merdeka ialah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat serta bakat anak sejak usia dini dengan fokus kepada materi esensial, untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa.
Dalam kurikulum Merdeka di Pendidikan anak usia dini, acuan pembelajaran dan asesmen adalah Capaian Pembelajaran (CP), bukan lagi Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA). karena Capaian Pembelajaran (CP) sudah mencerminkan standar tingkat pencapaian perkembangan anak tersebut. intisari dari kegiatan pembelajaran di PAUD adalah “Merdeka Belajar” “Merdeka Bermain” bentuk kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak, kegiatan pembelajaran dalam kurikulum merdeka pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terbagi menjadi tiga elemen capaian pembelajaran yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran. Tiga elemen capaian pembelajaran pada pendidikan anak usia dini adalah: (1) nilai-nilai agama dan budi pekerti; (2) jati diri; (3) literasi dasar, matematika, sains, teknologi, rekayasa dan seni. Tujuan belajar di PAUD adalah untuk memberikan orientasi sesuai usia dan sesuai jenjang dalam semua aspek perkembangan. Jika dikaitkan dengan konsep pembelajaran anak usia dini, dengan konsepnya bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain pada kuikulum merdeka, konsep ini sangat cocok untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
Konsep merdeka belajar yang menjadi program unggulan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia kabinet Indonesia maju 2019 esensinya adalah kemerdekaan berpikir dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran lebih berpusat pada pada peserta didik artinya peserta didik diberikan kebebasan untuk berekspresi dan bereksplorasi melalui kombinasi dan interaksi dalam diskusi maupun karya. Gerakan merdeka belajar akan membuat proses pembelajaran lebih menarik dan menantang materi pembelajaran yang diperoleh anak lebih kontekstual sehingga anak merasa lebih dekat dan familier dengan konsep kegiatannya nuansa pembelajaran ini akan membuat anak lebih nyaman, interaksi anak didik dengan guru pun lebih inten, membentuk sikap mandiri dan percaya diri, anak termotivasi untuk berpikir kritis dan mampu menganalisis sebuah masalah.
Merdeka belajar di pendidikan anak usia dini pembelajarannya lebih mengutamakan proses daripada hasil dengan demikian anak tidak merasa tertekan anak tidak dituntut harus mampu menyelesaikan tugas perkembangannya namun anak dirangsang agar mampu menyelesaikan tugas perkembangannya. Salah satu prinsip belajar pada anak usia dini adalah belajar melalui bermain. Dengan bermain mereka mendapat banyak pengalaman, melalui kegiatan bermain anak-anak belajar, sosialisasi, interaksi dan komunikasi.
Di lembaga PAUD seorang guru dalam menimpletasikan kurikulum merdekan dengan merancang dan mengemas kegiatan dalam bentuk permainan guru juga menyiapkan alat permainan edukatif untuk memenuhi kebutuhan anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam penerapan kurikulum merdeka pada Pendidikan anak usia dini bisa mengaitkan dengan beberapa teori belajar untuk merancang sebuah model dan strategi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik misalnya dengan memberikan inspirasi awal melalui berbagai sumber belajar gambar, bukun, video dan yang lainnya, pendidik dapat merancang pembelajaran bagaimana anak mampu memecahkan masalah bisa dengan melalui bermain puzzle, menyediakan berbagai macam alat dan bahan untuk anak membuat karya sesuai dengan ide dan imajinasinya. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bercerita atau menceritakan kembali pengetahuan dan pengalaman yang diketahui juga merupakan bentuk stimulasi anak anak untuk mampu pada capaian litery dalam kerikulum Merdeka. Mengenalkan konsep huruf dan bilangan pendidik dapat dengan media yang disesuaikan dengan tahapan usianya.