NewsPopuler KudusSekolah

Kunjungi PRA Getassrabi, Ustazah Misma Kasim Sampaikan Tips Majukan Amal Usaha

Muriamu.id, Kudus – Pengajian Ahad Pagi spesial Hari Ibu digelar Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kudus yang digelar tanggal 25 Desember 2022 menghadirkan narasumber Dra. Hj. Misma Kasim, MA, Majelis Tabligh PP Aisyiyah periode 2015-2022.

Seusai pengajian, Bu Misma, panggilan akrabnya, diajak Pimpinan Daerah Aisyiyah Kudus berkeliling mengunjungi amal usaha Aisyiyah yang ada di Kudus, salah satunya di Pimpinan Ranting Aisyiyah Getassrabi yang memiliki TPA Aisyiyah Darussalam, TK ABA XIX Getassrabi dan SD Aisyiyah Multilingual Darussalam atau biasa disebut SDA Mulida.

Dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan, Bu Misma dengan didampingi oleh Ketua PD Aisyiyah Kudus, Hj. Khosifah dan Sekretaris, Hj. Yaswati Widiyastuti diterima oleh Ketua PCA Gebog 2 Hj. Noor Anisah, Ketua PRA Getassrabi, Nailul Hidayati didampingi pengurus PRA Getassrabi serta pengelola Darussalam Education Centre.

Baca juga :  Profesor “Tadika Mesra” dari Malaysia Kunjungi Darussalam Education Centre Kudus

Bu Misma yang juga dosen senior di FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini mengapresiasi PRA Getassrabi yang telah memiliki amal usaha berupa PAUD dan SD. Beliau juga tak sungkan berbagi tips untuk memajukan Amal Usaha baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah.

“Jadi, dalam mengelola amal usaha kerjasama dan kekompakan antara Pimpinan Ranting, pengelola dan pengajar adalah hal utama.” pesan beliau yang pertama.

Beliau menyebut, tanpa adanya sinergitas dalam pengelolaan amal usaha, mustahil amal usaha dapat berkembang dengan baik.

Selanjutnya, salah satu da’iyah Majelis Tabligh PP Aisyiyah ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan amal usaha lain. Beliau mencontohkan, SMA Muhammadiyah di Yogyakarta saat ini mengalami kemajuan luar biasa karena adanya kolaborasi.

Baca juga :  Ke Hongkong, Siswa SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Belajar Membuat Ice Cream

“SMA Mutu, Muga, Mupat dan sebagainya di Yogyakarta bisa berkembang pesat salah satunya adalah didukung oleh Moehi, sebagai SMA yang boleh kita katakan salah satu yang terbaik di Yogyakarta.” kisahnya.

Beliau menjelaskan bahwa Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah di Yogyakarta diambilkan dari Moehi, dengan harapan adanya kolaborasi dan praktik baik khususnya pada aspek manajemen di Moehi bisa ditularkan dan diterapkan di sekolah lain, dan itu berhasil.” tambahnya.

Bentuk kolaborasi lain yang juga dicontohkan adalah pendampingan Universitas Ahmad Dahlan bagi guru TK ABA di Yogyakarta dan sekitarnya. Universitas yang memang concern di FKIP ini bahkan membuka kelas khusus pendidikan PAUD termasuk mengadakan short course dan intens melakukan pendampingan untuk meningkatkan kualitas guru TK ABA hingga bisa memperoleh sertifikasi.

Baca juga :  Unggul Sistem, UMS Jadi Rujukan UNISA Bandung

“Semangat fastabiqul khairat dimaknai bukan dalam konteks bersaing atau kompetisi, tetapi menjadikan amal usaha lebih baik dari waktu ke waktu.” pesannya.

Hal ketiga yang ditekankan oleh beliau adalah para pendidik harus selalu meng-upgrade pengetahuan dan skill sehingga selalu up to date dan berkemajuan.

Bu Misma juga menyebut materi pengajian atau pembinaan di amal usaha perlu lebih variatif, tidak melulu soal ideologi saja, tetapi juga perkembangan terbaru di bidang teknis sesuai bidang garap amal usaha perlu terus dikembangkan.

Di sela obrolan santai yang berlangsung lebih dari satu jam itu, Bu Misma berkenan berkeliling Darussalam Education Centre bahkan naik ke lantai 3, yang digunakan sebagai ruang kelas SD Aisyiyah Mulida.

“Semoga terus berkembang dan dipercaya masyarakat.” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *