IslamNewsPopuler Kudus

Khutbah Idul Adha, Ketua PDM Kudus Ingatkan Pentingnya Pengorbanan dalam Kehidupan

Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Kabupaten Kudus pada hari sabtu tanggal 10 Dzulhijjah 1443 H atau 09 Juli 2022 M berjalan dengan lancar dan khidmat, dimana salah satu lokasi pelaksanaan Shalat Idul Adha bertempat di Lapangan Desa Pasuruhan Lor.

Shalat Idul Adha tersebut dilaksanakan oleh Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pasuruhan Kudus. Selaku Imam dan Khatib adalah Dr. H. Achmad Hilal Madjdi, M.Pd, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus.

Teladan Pengorbanan Keluarga Ibrahim

Peringatan Hari Raya Idul Adha tidak dapat dilepaskan dari peristiwa bersejarah ribuan tahun silam ketika Nabi Ibrahim as, dengan penuh ketaqwaan memenuhi perintah Allah SWT untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail as.

Baca juga :  Lawatan Ilmiah UMKU dan Universitas Mahendradatta Bali Hasilkan Poin Penting

Atas kekuasaan Allah SWT, secara tiba-tiba yang disembelih oleh Nabi Ibrahim as telah berganti menjadi seekor kibas (sejenih domba).

Dalam Khatbahnya di sampaikan pula bahwa terdapat 3 Ibrah dan Pelajaran penting yang dapat diambil. Sebagai orang tua atau pimpinan tidak bertindak otoriter atau sewenang-wenang. Orang tua yang baik adalah orang tua yang mendidik anaknya dengan contoh dan ketauladanan.

Baca juga :  Songsong Muktamar ke-48, Muriamu.id Ikuti Jambore Media Affiliasi Muhammadiyah

“Seorang pemimpin yang baik akan ditiru oleh rakyatnya jika ia memberikan contoh perilaku yang baik,” jelasnya.

Selanjutnya, peran sang Ibu dalam mendidik anak, sehingga melahirkan anak yang sholeh sholehah. Peran Ibu sebagai madrasah atau sekolah utama dan pertama bagi anak sangat penting. Dari peran Ibulah, karakter anak sholeh dan sholehah dapat terbentuk.

Dan yang terakhir, pembentukkan anak sholeh tergantung dari orang tua. Banyak kita temui, para orang tua beranggapan bahwa pendidikan itu akan terbentuk hanya di sekolah – sekolah sehingga banyak orang tua yang tidak peduli dan tidak memberi arahan kepada anaknya ketika di rumah. Perlu kita pahami bersama bahwa pendidikan di rumah yang sering disebut sebagai pendidikan informal merupakan hal yang tak kalah pentingnya dibandingkan pada pendidikan formal.

Baca juga :  Kyai Tafsir Sampaikan Pemahaman Qur'an dan Hadits Putusan Tarjih Muhammadiyah

“Di keluargalah seorang anak pertama kali mendapatkan pengetahuan, pengajaran dan pendidikan,” tambahnya.

Kontributor : Affan
Redaktur : Sam Elqudsy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *