Muriamu.id, Kudus – Usai sudah perhelatan Muktamar Muhammadiyah. Tiga belas formatur juga telah bersidang dan sepakat menambah lima orang anggota tambahan untuk melengkapi struktur Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode muktamar 49 hingga menjadi delapan belas pimpinan. Agenda berikutnya adalah melengkapi unsur pembantu pimpinan yaitu majelis dan lembaga.
Selepas Muktamar di tingkat Pusat, pimpinan wilayah juga mulai mengadakan musyawarah untuk memilih pimpinan Muhammadiyah di wilayah masing-masing. Sebagian wilayah telah dan akan melaksanakan Musywil pada bulan Desember 2022 ini. Diantaranya Sumatra Selatan, Sumatra Barat dan Jawa Timur.
Menjelang Musyawarah Wilayah, Daerah, Cabang termasuk ranting Muhammadiyah, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan supaya permusyawaratan yang akan diselenggarakan oleh persyarikatan tersebut tidak perlu gaduh atau ‘ramai’.
Haedar berseloroh, yang ramai biar di bazar, biar buzzer. Dia juga menghimbau kepada seluruh warga persyarikatan dalam menyambut seluruh permusyawaratan yang diadakan baik oleh Muhammadiyah, ‘Aisyiyah dan organisasi otonom harus dengan bahagia dan senang. Karena itu adalah kekuatan Muhammadiyah.
Dalam Pengajian Akbar yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul, Ahad (18/12) itu, Guru Besar Sosiologi ini menyampaikan bahwa musyawarah dengan damai, teduh, tidak gaduh merupakan uswah hasanah yang harus ditebarkan pada setiap permusyawaratan di Persyarikatan Muhammadiyah.
“Inilah kekuatan Muhammadiyah. Lalu kita juga ingin tasyakur bi ni’mah itu selain menjaga ikhlas, yang harus kita lakukan sebagai bentuk tasharruf itu memanfaatkan anugerah Allah itu dengan sebaik-baiknya,” ucap Haedar.