Opini

Jangan Bermental Miskin

Oleh : Muhammad Izzul Muslimin

Di masa tuanya Nyai Ahmad Dahlan masih tetap banyak berbuat untuk Muhammadiyah. Beliau tetap menjalankan tugas dakwah dan tabligh meskipun dilakukan di rumahnya. Dakwah Beliau juga termasuk memberi keteladanan kepada para penerus Muhammadiyah. Salah satu keteladanan yang diajarkan Beliau adalah sikap wara’ dalam urusan harta benda, walaupun secara pribadi di akhir hayat Beliau termasuk tidak memiliki harta yang banyak. Padahal dulunya Nyai Ahmad Dahlan adalah seorang juragan batik. Tetapi harta kekayaannya banyak digunakan untuk membantu perjuangan dakwah Islam lewat Muhammadiyah.

Suatu ketika Nyai Ahmad Dahlan jatuh sakit dan terpaksa harus dirawat inap beberapa hari di rumah sakit PKO Muhammadiyah. Setelah dinyatakan sehat Beliau diperbolehkan pulang ke rumah. Sebelum pulang, Nyai bertanya ke pimpinan PKO Muhammadiyah, berapa biaya perawatan yang harus dibayar. Awalnya pimpinan PKO Muhammadiyah menyatakan bahwa seluruh biaya perawatan menjadi tanggung jawab pimpinan PKO, jadi Nyai tidak perlu memikirkannya. Namun Nyai tetap bersikeras menanyakan berapa biaya perawatannya. Akhirnya dengan sangat terpaksa pimpinan PKO menyebut jumlah nominal yang ternyata tidak sedikit. Nyai kemudian minta waktu untuk menyelesaikan biaya perawatannya. Begitu sampai di rumah, Beliau meminta salah satu anaknya untuk memanggil RH Durie ke rumah. RH Durie adalah anak tiri Nyai Ahmad Dahlan yang kebetulan menjadi seorang pengusaha batik dan bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode KH Mas Mansur. Sesampai di rumah Nyai, RH Durie bertanya apa keperluan Nyai, dan dijawab bahwa Nyai bermaksud menjual salah satu lemari kayu miliknya. Nyai minta tolong agar RH Durie bisa membantu menjualkannya. RH Durie pun bertanya, untuk apa kok harus menjual almari? Dijawab oleh Nyai bahwa Beliau mau melunasi biaya perawatannya di PKO Muhammadiyah.

Baca juga :  Tantangan Muhammadiyah Jepara ke depan

Singkat cerita RH Durie akhirnya mengambil almari tersebut dan membawanya ke rumah. Beliau kemudian mengambil uang sejumlah kebutuhan biaya perawatan Nyai dan diserahkan kepada Nyai Ahmad Dahlan. RH Durie sadar bahwa Nyai pasti tidak bersedia jika hanya menerima uang darinya tanpa membawa almari tersebut. Akhirnya Nyai meminta anaknya untuk membawa uang hasil penjualan almari tersebut guna melunasi biaya perawatannya.

Baca juga :  Memaknai Ulang Ijtihad Muhammadiyah dan Politik

Nyai Ahmad Dahlan adalah sosok yang sangat keras memegang pesan wasiat KH Ahmad Dahlan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, dan jangan mencari hidup dari Muhammadiyah”. Meskipun di hari tuanya Beliau tidak dalam kondisi yang berlimpah harta, Beliau tetap tidak bersedia memberatkan Muhammadiyah. Beliau tidak mau bermental miskin, yang membebankan hidupnya kepada Muhammadiyah. Padahal jika dilihat apa yang telah Beliau lakukan untuk Muhammadiyah, sudah sangat wajar dan pantas jika Beliau menerimanya.
Sanggupkah kita meneladaninya?

Baca juga :  Relawan Aisyiyah Harus Berpartisipasi Siap Dukung Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *