Oleh; Alvin Qodri Lazuardy, S,Ag, M.Pd/ Praktisi Pendidikan Pesantren Muhammadiyah
Internasionalisasi telah menjadi tonggak penting dalam pengembangan Muhammadiyah, terutama dalam konteks pendidikan. Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, telah menggarisbawahi beberapa langkah krusial yang dapat diambil untuk mewujudkan visi internasionalisasi dalam dunia pendidikan.
Langkah pertama yang diusulkan adalah peningkatan lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah. Ini melibatkan seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah, pesantren, Muhammadiyah Boarding School, hingga perguruan tinggi Muhammadiyah. Peningkatan kualitas dan kuantitas lembaga-lembaga ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat untuk eksistensi Muhammadiyah dalam skenario pendidikan global.
Selanjutnya, kemitraan dengan lembaga pendidikan internasional atau organisasi dunia menjadi hal yang sangat penting. Dengan membuka pintu kerja sama, Muhammadiyah dapat memperluas jaringan, memperkaya pengalaman belajar, dan meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan. Kemitraan semacam ini tidak hanya mencakup lembaga-lembaga formal, tetapi juga melibatkan pertukaran pengetahuan, praktik terbaik, dan inovasi dalam dunia pendidikan.
Pembangunan kurikulum pendidikan yang berorientasi global menjadi langkah ketiga dalam agenda internasionalisasi Muhammadiyah. Pentingnya peserta didik memiliki wawasan global tidak hanya sebatas penguasaan bahasa, tetapi juga mencakup pemahaman mendalam terhadap multikulturalisme, kompetensi profesional, dan manajemen Muhammadiyah. Dengan demikian, lulusan dari lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah akan menjadi individu yang tidak hanya terampil secara akademis tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang kompleksitas dunia global.
Penguatan riset dan studi tentang Muhammadiyah menjadi pilar keempat dalam rencana internasionalisasi ini. Tidak hanya menjadi tanggung jawab akademisi Muhammadiyah, tetapi juga melibatkan pihak eksternal yang dapat memberikan sudut pandang objektif. Dengan demikian, pemahaman tentang Muhammadiyah dapat berkembang secara holistik, mencakup berbagai aspek kehidupan dan masyarakat.
Langkah kelima menyoroti pentingnya kolaborasi lintas batas. Mu’ti menegaskan bahwa kolaborasi ini dapat terwujud melalui pertukaran dosen, guru, pelajar, mahasiswa, dan tenaga pendidikan Muhammadiyah dengan lembaga-lembaga di mancanegara. Kolaborasi semacam ini bukan hanya memperkaya pengalaman individu tetapi juga mendukung pertukaran ide dan inovasi di antara komunitas pendidikan global.
Pendirian lembaga pendidikan Muhammadiyah di luar negeri menjadi langkah keenam yang diusulkan. Inisiatif ini bukan hanya tentang memperluas jejak keberadaan Muhammadiyah, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap dunia pendidikan di berbagai negara. Lebih jauh, Muhammadiyah dapat melibatkan diri dalam pendidikan komunitas, membawa manfaat positif kepada masyarakat setempat.
Penguatan beasiswa dari Muhammadiyah menjadi fokus langkah ketujuh. Dengan memberikan dukungan finansial kepada para pelajar berprestasi, Muhammadiyah tidak hanya membantu perkembangan individu tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang inklusif dan merata.
Pendidikan Muhammadiyah yang bersifat inklusif adalah langkah kedelapan yang esensial dalam agenda internasionalisasi. Memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi, merupakan bentuk nyata dari keadilan pendidikan.
Terakhir, langkah kesembilan mencakup pengiriman ulama dan guru-guru mengaji untuk berdakwah di luar negeri. Hal ini bukan hanya tentang penyebaran ajaran agama tetapi juga membawa semangat toleransi dan pemahaman antarbudaya ke berbagai penjuru dunia.
Semua langkah ini, menandai komitmen Muhammadiyah untuk menjadi pemain utama dalam membentuk pendidikan yang berkualitas dan relevan dalam skala internasional. Dengan fokus pada pengembangan lembaga-lembaga pendidikan, kolaborasi global, dan penguatan nilai-nilai Muhammadiyah, langkah-langkah ini diarahkan untuk memastikan Muhammadiyah tidak hanya relevan dalam konteks nasional tetapi juga menjadi pencerah dalam panggung pendidikan global. Pendidikan Muhammadiyah berupaya memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta. Tabik!