Muriamu.id, Kudus – Ramadan Training Nasyiatul Aisyiyah (RATNA) merupakan salah satu program kerja rutin dari Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah se-Kabupaten Kudus. Tiap cabang mempunyai tugas mengadakan RATNA di bulan Ramadan ini. Termasuk PCNA Kota, yang menyelenggarakan RATNA hari ini, Ahad 9 April 2023 di TK Birrul Walidain Kudus.
Yunda Annur Rohmah Kurniawati, selaku ketua PCNA Kota Kudus menyatakan bahwa salah satu tujuan diadakannya RATNA yaitu untuk menjalin silaturahmi antar ranting dan AUM se-Kecamatan Kota Kudus. Ada 6 ranting di bawah PCNA yang masing-masing diminta untuk mengirimkan 3 delegasi, yakni ranting Krandon, Jetak Kembang, Burikan, Kerjasan, Purwosari dan Janggalan. Adapun AUM sekitar yang diundang, meliputi MI Muhammadiyah 1, MI Muhammadiyah 2, SD Muhammadiyah 1, SD Muhammadiyah Birrrul Walidan, SMP Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah, TK ABA 1, TK ABA 2, TK ABA 3, TK ABA 4, TK Birrul Walidain, KB Birrul Walidain, TPA Birrul Walidain, KB Aisyiyah Kota, PAUD PCA Kota, UMKU, RSA, Asyifa, BMT Surya Sekawan dan PC IMM Kudus. Total, ada sekitar 70 peserta RATNA yang hadir pada pagi tadi.
Melalui sambutannya, Yunda Aris Naini selaku Ketua PDNA Kabupaten Kudus menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan RATNA yang diselenggarakan. “Ternyata PCNA Kota anggotanya banyak, terlihat dari peserta yang hadir. Walaupun sambatnya kalau mencari kader NA sulit, tapi nyatanya banyak yang hadir.” Beliau juga menegaskan bahwa sejatinya kita masuk ORTOM dulu baru masuk AUM, tapi nyatanya sebaliknya. “Sebetulnya bukan Ortom yang membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan Ortom.” Beliau berharap, dengan adanya kegiatan RATNA di tiap cabang, bisa menambah semangat berorganisasi NA.
Tema yang diangkat pada RATNA hari ini yakni, Puasa Totalitas, Ramadan Berkualitas. Ustadz Abdul Wakhid selaku pemateri pertama, menyebutkan bahwa ada 3 tingkatan dalam puasa, yaitu puasanya orang umum, puasanya orang khusus, dan puasanya orang khusus khusus. Dimana tingkatan terendah dari puasa yaitu puasanya orang umum yang hanya menahan diri dari makan, minum dan berhubungan badan di siang hari. Sedangkan di tingkat puasa khusus selanjutnya, disamping menahan dari makan, minum dan berhubungan badan di siang hari juga manjaga mata, telinga, mulut dari hal yang membatalkan puasa. Sedangkan di tingkat tertinggi, puasa khusus khusus, tidak hanya berpuasa pada poin 1 dan 2 namun hati dan pikiran juga ikut puasa dari memikirkan dunia.
Beliau juga menjelaskan cara membayar fidyah bagi wanita yang meninggalkan puasa. Di antaranya, wanita haid wajib mengqodho puasa, wanita nifas yang tidak menyusui wajib mengqodho puasa, dan wanita nifas yang menyusui membayar fidyah.
Pemateri kedua, materi Keputrian diisi oleh Nur As’adiyah Rahman. Beliau mengajari para peserta RATNA untuk berwirausaha membuat kue kerikil. Bahan yang diperlukan diantaranya, coklat batang putih, tepung maizena yang sudah disangrai, bubuk Oreo, dan pewarna makanan. Bahan yang simpel tadi dicampur setelah coklat dilelehkan. Kemudian dibentuk semacam kerikil dan dibiarkan akan mengeras sendiri. Para peserta terlihat sangat antusias mempraktekkan sesuai arahan narasumber karena bagi mereka ini adalah ilmu baru dan sangat menarik. Tak ada wajah kantuk di jam rawan kantuk.
“RATNA kali ini sangat bagus, saya sudah sering, bahkan tiap tahun ikut RATNA PCNA Kota. Pesan saya, Lanjutkan!!”, Kata Suaidah salah satu peserta dari MI Muhammadiyah 2 Kudus dalam sesi kesan dan pesan. “Di Acara ini, saya mendapatkan ilmu pengetahuan baru dan menambah silaturahmi dengan teman-teman baru. Saran saya, besok kami diberi kesempatan untuk berkenalan terlebih dahulu agar bisa saling kenal.” Imbuh Fathin, salah satu peserta dari RS Aisyiyah Kudus.
Terima kasih atas kerjasama dari semua pihak yang telah mendukung acara RATNA kali ini, terutama para pimpinan Ranting dan AUM sekitar kecamatan Kota Kudus. Semoga kita bisa menjalankan ibadan puasa dengan totalitas, sehingga Ramadan tahun ini menjadi Ramadan yang lebih berkualitas. Aamiin.
Kontributor : Novi Hidayati NR (anggota PCNA Kota Kudus)