Opini

Impian Kembar ke Negeri Sakura

Oleh : Jamaluddin Kamal

Pada hari Jumat (26/7), ketika saya sedang bersiap-siap untuk berkeliling sekolah, tiba-tiba saya dihampiri oleh Laskar BW, yaitu Zenit Ahmad Al-Ghifari (dikenal sebagai Mas IPa) dan Zenit Ahmad Al-Fahrezi (dikenal sebagai Mas Aci). Mereka adalah anak kembar yang baru masuk Kelas 1 di SD Muhammadiyah Birrul Walidain dan sudah mendaftar inden dua tahun yang lalu. Dengan senyum lebar, mereka memberikan saya sebuah surat.

Dengan rasa penasaran, saya membuka surat tersebut dan membaca bahwa mereka ingin pergi ke Jepang. Ternyata, mereka terinspirasi oleh video ucapan selamat dalam acara MASA BARUKU (Masa Pengenalan Birrul Walidain Kudus) Tahun Ajaran 2024/2025 dan cerita dari ibu mereka tentang Ustadz Jamal yang sedang berada di Jepang. Kebetulan, mereka juga sedang hobi belajar tentang negara-negara di dunia. Cerita tersebut membuat mereka merasa sangat termotivasi dan bersemangat, sehingga mereka bercita-cita untuk belajar di Jepang. Bahkan, mereka memiliki ide untuk membuat gambar yang ingin mereka berikan kepada Ustadz Jamal.

Baca juga :  Ber-Idul Fitri (Bukan) Hanya Saling Memaafkan

Setelah membaca surat tersebut, saya tersenyum dan merasa bangga. “Impian kalian luar biasa,” kata saya kepada mereka. “Belajar di Jepang adalah tujuan yang besar dan mulia. Apa yang membuat kalian sangat tertarik dengan Jepang?” saya bertanya.

Mas IPa dengan penuh semangat menjawab, “Kami ingin mempelajari teknologi canggih seperti di Jepang. Kami juga ingin belajar bahasa Jepang dan mengenal budayanya.” Mas Aci menambahkan, “Dan kami ingin mengikuti jejak Ustadz Jamal, menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang setelah belajar di sana.”

Baca juga :  Persiapan Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan (Bagian 1)

Mendengar jawaban mereka, saya semakin terharu. Bukan hanya terinspirasi dari video dan cerita, tetapi mereka juga memiliki alasan yang mendalam dan mulia untuk mencapai impian mereka. Saya merasa sangat bangga bahwa sekolah bisa menginspirasi siswa-siswa untuk bermimpi besar dan berusaha keras untuk mencapainya.

Saya juga menyampaikan pesan penting kepada Mas IPa dan Mas Aci, “Kalian harus rajin beribadah, belajar dengan tekun, dan patuh kepada kedua orang tua. Insya Allah, kalian akan berhasil mencapai impian kalian.”

Baca juga :  Makna Kemerdekaan dalam Pendidikan: Membangun Generasi Berkarakter dan Holistik

Perjalanan mereka masih panjang, tetapi dengan semangat dan tekad yang mereka miliki, saya yakin tidak ada yang tidak mungkin. Mas IPa dan Mas Aci adalah contoh nyata bahwa impian besar bisa dimulai dari hal-hal kecil yang memberikan inspirasi. Saya pun berharap, semoga semangat mereka bisa menular ke siswa-siswa lain, sehingga lebih banyak lagi anak-anak yang berani bermimpi besar dan berusaha untuk mencapainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *