Kabar MuriaNewsPopuler Kudus

IMM UMK Menyoroti Kenaikan Harga BBM Melalui Nobar Film dan Diskusi

Muriamu.id, Kudus – Seperti yang kita ketahui, pemerintah telah menaikkan harga BBM dan menarik subsidi pada 3 September 2022. Kebijakan ini tentu mencekik masyarakat karena dikeluarkan ketika perekonomian sedang bergerak pada pemulihan. Pemerintah akan memberikan BLT, namun kebijakan tentang penyaluran BLT ini juga menuai kritik publik, karena dianggap bukan solusi yang tepat. Kemudian munculah inisiatif dari Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammmadiyah Al-Fikr Universitas Muria Kudus (PK IMM Al-Fikr UMK) untuk mengadakan nonton bareng film dan diskusi lintas komisariat (Rabu, 21/09/2022).

Baca juga :  Menuju IMM UMKU yang Lebih Seimbang dan Efektif: IMM Ar-Rabbani dan IMM Insan Kamil Gelar Upgrading dan Raker

Kegiatan ini bertemakan “Subsidi BBM Untuk Rakyat?” sesuai dengan judul pada filmnya. Film ini merupakan dokumenter dari Watchdoc yang telah rilis kurang lebih seminggu yang lalu di akun Youtube-nya. Nobar film dan diskusi lintas komisariat ini diadakan di sekretariat PK IMM Al-Fikr UMK. Tak disangka, audiens yang mengikuti kegiatan tersebut cukup banyak. Tak hanya dari kader IMM, hadir juga mahasiswa yang bukan kader IMM turut menonton dan berdiskusi. Tentu ini sangat menarik, karena terbuka untuk umum, siapapun boleh ikut. Kegiatan ini menghadirkan satu orang Keynote Speaker dari Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Kudus (PC IMM Kabupaten Kudus) dan empat orang pemantik dari masing-masing komisariat.

Baca juga :  Pentingnya Kompetensi & Profesionalisme Bidan di Era 4.0

Lail Usri Yusro sebagai Keynote Speaker mengatakan bahwa “Film ini adalah bukti bahwa semua masyarakat terdampak atas kenaikan BBM. Contohnya seperti kisah nelayan di film ini yang pendapatannya berkurang, ongkos melaut menjadi lebih mahal karena solar naik, sedangkan harga ikan tidak ada kenaikan.” kata Yusro, sapaan akrabnya.

Sedangkan menurut Abdul Azizul Ghoffar selaku pemantik mengatakan bahwa “BLT bukanlah solusi yang tepat, karena penyalurannya tidak akan permanen (sementara), dan seringkali BLT masih tidak tepat sasaran.” Kata Ghoffar dalam diskusi kala itu.

Baca juga :  Urgensi Literasi Obat di Masyarakat Era Society 5.0 (Bagian 2)

Kemudian hal menarik juga disampaikan oleh pemantik lainnya, Muhammad Fatkhul Huda mengatakan “Kita harus menyadarkan masyarakat, membangun kesadaran kolektif, rakyat harus bersatu untuk melawan kebijakan yang tidak pro pada rakyat.” Kata Huda dengan tegas.

Kontributor : Yulian Dwi Enno Kurniawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *