Kares SoloPopuler Kudus

Ikuti Simulasi Kedua Sistem E-voting, Berikut Kesan Peserta dari Kudus

Muriamu.id, Solo – Panitia Pemilihan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 kembali menyelenggarakan simulasi pemilihan secara elektronik atau E-voting, di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu, 29 Oktober 2022. Kegiatan ini merupakan simulasi lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2022.

Dalam kegiatan kali ini, sebanyak 238 peserta yang berasal dari DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur mengikuti simulasi. Sementara jumlah peserta muktamar sendiri nantinya mencapai 4854 orang berasal dari PDM dan PDA daerah dan anggota Tanwir Wilayah di 34 provinsi.

Sekretaris Panitia Pemilihan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48, Budi Setiawan mengatakan, simulasi pemilihan secara elektronik ini sangat perlu dilakukan karena akan diterapkan untuk pertama kalinya dalam muktamar nanti.

Baca juga :  Penutupan Jl. Adi Sucipto masih belum pasti dilakukan

Kemajuan teknologi saat ini disebut Budi telah membawa Muktamar ke-48 Muhammadiyah-Aisyiyah menggunakan e-voting. Sistem e-voting menjadikan proses pemilihan dan penghitungan suara menjadi lebih ringkas dan cepat dengan penerapan teknologi. Dengan menggunakan sistem e-voting ini Budi meyakinkan bahwa kerahasiaan pilihan tetap menjadi perhatian yang utama.

Iwan Setiawan selaku Wakil Sekretaris Panitia Pusat Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah menjamin kerahasiaan setiap pemilih dalam sistem e-voting yang dikembangkan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini.

Dalam proses pemilihan nanti Iwan menyebut para pemilih akan diberikan kartu token yang dicetak secara generik dan diberikan secara acak kepada para pemilih. Dari kartu token tersebut pemilih akan mendapatkan QR Code yang harus digunakan untuk membuka aplikasi pemilihan.

Baca juga :  Pembukaan Gelar Karya P5 dan Classmeeting SMK Muhammadiyah Kudus 2022

Pada hari H pemilihan peserta akan mendapat buku berisi nama dan foto lengkap dari situ, sebelum dipanggil peserta bisa melihat siapa-siapa yang akan dipilih. Begitu masuk bilik langsung ia memilih nama yang diinginkan sehingga bisa cepat selesai pemiilihannya.

“Sistem ini memungkinkan tidak ada campur tangan antara hak akses token dengan nama pemilih sehingga kerahasiaan terjamin,” terangnya.

Dalam kesempatan simulasi kedua ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kudus berkesempatan mengikuti ujicoba. Utusan Muktamar Kudus sebanyak 11 orang, dari Muhammadiyah 6 orang dan Aisyiyah 5 orang.

Baca juga :  Wujudkan Kader Sejati, PR IPM Ahmad Dahlan & Siti Walidah Sukses Adakan Kegiatan MABICA 2023

Utusan muktamar Muhammadiyah terdiri dari unsur PDM sebanyak 3 orang yaitu Achmad Hilal Madjdi, Yusuf dan Rizka Himawan. Sementara 3 lainnya dari perwakilan PCM yaitu Basuki Abdullah dari PCM Gebog, Alfis Safarudin PCM Kaliwungu dan Sholikhin dari PCM Jekulo. Sementara utusan Muktamar Aisyiyah sebanyak 5 orang yaitu Khosifah, Yaswati, Iftitah, Samirah dan dan Saparianti.

Basuki Abdullah, SE, salah satu utusan peserta Muktamar Muhammadiyah dari Kudus yang hari ini mengikuti evoting merasakan manfaat dan keunggulan sistem evoting.

“Dengan Evoting menjadikan pemilihan lebih mudah, lebih cepat dan hasilnya 3 menit dari pemilihan langsung dapat diketahui, bahkan simulasi tadi lebih cepat dari prediksi Panitia Muktamar.” jelas Basuki.

Kontributor: Sam
Redaktur: Sam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *