Muriamu.id, Kudus – RS Aisyiyah Group Kudus menggelar Syawalan dengan tema “Satu Hati Bersinergi untuk Kudus Sehat”, Rabu (09/04) di Crystal Building Universitas Muhammadiyah Kudus. Acara ini dihadiri oleh Mendikdasmen yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, Bupati Kudus Dr. Ars. Sam’ani Intakoris, ST, MT, Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton serta jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kudus.
Prof. Mu’ti yang hadir memberikan tausiyah sekitar 1 jam menyampaikan pentingnya silaturahmi untuk membangun kohesi sosial. Prof Mu’ti juga menyebutkan bahwa halal bihalal adalah tradisi asli Indonesia.
“Tradisi itu memiliki landasan dan nilai. Wujudnya sangat Indonesia, namun nilai dasarnya adalah Islam.”
Penipuan di Meja Open House
Bukan Prof Mu’ti kalau tidak bisa mencairkan suasana, termasuk ketika menggambarkan suasana kegembiraan umat Islam Indonesia pada momen idul fitri. Prof Mu’ti menyinggung banyaknya kegiatan gelar griya atau open house dimana masyarakat Indonesia saling berkunjung selama momen idul fitri.
“Orang membuka rumahnya untuk semua orang kalau pikirannya terbuka, open mind. Saat open house semua dipersilakan datang, semua disambut dengan suka cita.”
“Orang datang dengan suka cita, meski banyak penipuan di meja-meja open house.” Entah mengapa Prof Mu’ti berhenti mengambil jeda cukup lama pada bagian ini, mungkin untuk membuat jamaah penasaran.
Prof. Mu’ti kemudian melanjutkan,
“Luarnya kaleng biskuit, dalamnya .. dalamnya apa ibu-ibu?”
“Rengginaaang” jawab jamaah sambil tersenyum..
“Tidak ada yang marah itu.” tambaha Prof Mu’ti diikuti tawa hadirin.
“Karena semua orang bergembira, bersuka cita, hati dan pikirannya terbuka. Dan itulah tradisi yang menurut saya menggambarkan bagaimana aktualisasi, substansialisasi dan vernakularisasi ajaran Islam.” simpulnya. (Sam)