Kabar MuriaNewsPopuler Kudus

Halal Bihalal FOKAL IMM Kudus Rumuskan Langkah Strategis Alumni IMM di Kudus

Muriamu.id, Kudus – Masih dalam momentum lebaran, FOKAL IMM Kabupaten Kudus menyelenggarakan Silaturahmi dan Halal bi halal di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu (30/4).

Kegiatan ini dimaksudkan untuk merajut kembali ikatan, menguatkan simpul ikatan, serta konsolidasi gerakan merumuskan langkah-langkah strategis alumni dan kader IMM di berbagai bidang sehingga mampu menggerakkan dan mencapai tujuan sebagai agent of change kader persyarikatan, umat, dan bangsa.

Hal itu disampaikan Ketua Fokal IMM Kabupaten Kudus, Budiarto, S. IP., M,Si, saat memberikan sambutan membuka acara tersebut.

“Tujuan acara halal bihalal ini adalah untuk menyambung tali silaturahmi sesama alumni IMM, ini adalah kegiatan silaturahmi perdana dan semoga akan terlaksana secara rutin setiap tahunnya.” kata Budiarto.

Baca juga :  IMM Komisariat Al Fikr UMK tengah berfoto bersama anak-anak di RT 1 RW 3 Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kudus

Budiarto menambahkan, acara halal bihalal dapat menjadikan FOKAL IMM Kudus semakin maju dan terus dapat membantu sesama alumni baik yang berproses di IMM Kudus atau IMM luar Kudus, karena sejatinya kita adalah sama-sama kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu berlangsung semarak, dihadiri kader IMM dan FOKAL IMM Kudus beserta keluarga.

Selain temu kangen antar anggota dan alumni IMM, diadakan juga Diskusi Interaktif dengan mengangkat tema “Peran Alumni IMM dalam Menyongsong Gerakan Muhammadiyah Kudus yang Berkemajuan” dipandu secara menarik oleh Dr Bonnix Hedy Maulana, S.E., M.Si.

Diskusi tersebut menghasilkan banyak perspektif dari masing-masing narasumber yaitu Abdur Rozaq, S.Pd.I, M.Pd.I., Aminuddin Abdul Jabbar, S. Sos., dan Budioyo, A.Md.

Baca juga :  Tanggapi LPJ Pleno PDM, IMM Soroti Soal Perkaderan

Narasumber pertama, Abdur Rozaq menyebutkan bahwa perkaderan Muhammadiyah dilaksanakan melalui beberapa jalur, diantaranya biologis, ortom dan amal usaha Muhammadiyah. Diantara ketiga jalur tersebut, perkaderan berbasis Amal Usaha menjadi yang terberat dan harus ditemukan formula terbaik untuk memperbaiki output dan meningkatkan kualitas kader yang dihasilkan.

Selanjutnya, Aminuddin Abdul Jabbar, yang saat ini mengabdi di salah satu amal usaha menyebut bahwa kader dan alumni IMM harus meningkatkan profesionalisme sesuai bidangnya dan mau terjun dan mengabdikan diri untuk membesarkan amal usaha Muhammadiyah – Aisyiyah agar AUM/A dapat diisi oleh kader yang professional dan professional yang kader.

Baca juga :  Rencanakan Gowes, PCM Banjarsari Sambut Gembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48

Pembicara ketiga, Budiyono, yang saat ini diamanahi sebagai anggota DPRD Kudus menyebut bahwa organisasi otonom khususnya IMM adalah sarana yang sangat baik untuk menempa dan menyiapkan diri sebagai kader bangsa.

“Di ranah kebangsaan, sebagai anggota dewan misalnya, perlu dipikirkan serius dan menjadi opsi arena perjuangan dan medan dakwah. Tentu tidak semua, tapi harus ada.” Jelasnya.

Sekitar seratus peserta hadir dalam pertemuan tersebut, dari unsur alumni IMM dan kader IMM yang masih aktif di cabang maupun komisariat di Kudus.

Ke depan, FOKAL IMM Kudus mengagendakan pertemuan secara rutin untuk lebih memaksimalkan peran alumni IMM dalam ranah persyarikatan, umat dan bangsa khususnya di Kabupaten Kudus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *