Opini

Hai Fajar

Oleh Heri Iskandar

Tetesan hujan malam itu masih membasahi rerumputan di sekitarku, semak perdu dan tetumbuhan sebagai saksi turunya butiran air dari langit.

Tetesanya di pucuk daun pisang yang minyisakan butiran-butiran air yang jatuh dari langit di malam itu seindah buliran-buliran permata yang berkilap tersorot cahaya yang kilaunya menjadi kesegaran pagi itu, dan wangi tanah basah menandakan keharuman bumi.

Semalam di kala nyenyaknya para mahluk Tuhan yang bernyawa beristirahat melepas keluh dari rutinitas duniawi di siang hari malam itu pula tanda-tanda kekuasan Ilahi dipergilirkan malam yang menyelimuti siang, bulan yang bergeser dari peredaranya dan para Malaikat yang tak pernah ingkar menunaikan tugasnya untuk bergantian turun ke langit bumi demi membawa catatan amal.

Baca juga :  Koboi Jalanan

Hai Fajar, setiap hari kau selalu menyapa kami sebagai tandai cintamu kepada seluruh alam, dan tanda bahwa dunia masih baik-baik saja, hadirmu di sebelah timur adalah anugerah hari itu bahwa bumi yang kita tinggali masih berotasi.

Kami mengagumimu karena engkau adalah ciptaan yang Maha Kuasa, hingga yang menciptakanmu bersumpah atas namamu “Demi Fajar”.

Baca juga :  Presiden dari Muhammadiyah

Andai kedatanganmu tidak di sisi timur dan engkau sudah lelah, serta titah-Nya ditunaikan maka tak kan kudapati keindahan rona pipi merahmu, semburat jingga hiasan langit maha karya penciptamu.

Fajar, sebagaimana waktumu kala bumi berganti musim engkau tetap setia menjalankan perintah dari Tuhanmu, setiap mahluk hidup yang tinggal di bumi menantikan kehadiranmu, maka kabarkan dan bisikanlah bagi kami mahluk yang lemah di atas bumi, untuk selalu bersujud bersyukur kepada Rabbmu, seperti engkau tak pernah lelah menjalankan titah-Nya.

Fajar, ingatkan kami dari gelapnya malam dan sentuhlah kami dengan ciuman hangatmu serta bangkitkan semangat kami untuk segera bermunajat dan berdoa untuk mendirikan perintah Ilahi Robbi.

Baca juga :  Toxic

Fajar, dengarkanlah diantara orang-orang yang sholeh telah mengumandangkan seruanya untuk mengajak meninggalkan peraduanya dan bersegera menunaikan perintah di subuh hari.

Maka saksikanlah pula, kami mendatangi masjid-masjid untuk hadir bersimpuh berdoa dan memohon pertolongan-Nya.

Apabila kami juga belum tergerak dan beranjak kala kehadiranmu menyapa kami, maka mohonkanlah ampunan dari Rabbmu, dan jangan bosan-bosan mengingatkan kami manusia yang lemah.

Terimakasih sang Fajar.

Wal Fajar Walayalin ‘asr

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *