Oleh : Dr. Muhtadin Tyas
Saya selalu ingat bagaimana pak Syamsudin itu menyayangi semua murid-muridnya. Apalagi kalau muridnya itu memiliki prestasi dan kecerdasan yang berbeda. Pak Syamsudin adalah guru saya saat di bangku sekolah dasar. Saat saya duduk di bangku SD itu, guru saya ini sangat perhatian dan selalu memotivasi kepada murid-muridnya. Saya salah satu murid yang hampir selalu mendapat penghargaan karena berprestasi di setiap akhir tahun pelajaran pada kenaikan kelas.
Teman sekelas yang selalu menjadi ‘pesaing’ untuk juara kelas adalah Buya Ahmad Tamami Husein, Ahmad Amarullah dan Rosmiati. Diantara kami berempat ini yang sering juara secara bergantian diposisi satu, dua, tiga atau empat. Pak Syamsudin tidak pernah henti untuk memberikan apresiasi kepada saya dan teman-teman untuk semangat belajar. Biasanya saya selalu diajak jalan-jalan untuk sekedar relax oleh pak Syamsudin setelah selesai pulang dari sekolah atau di hari libur. Mungkin ini adalah terlalu sayangnya pak Syamsudin terhadap saya dan teman-teman yang berprestasi. Pada suatu ketika pernah ada kegiatan perkemahan sabtu-minggu (Persami) Pramuka, pak Syamsudin sampai tidurpun bersama dengan regu laki-laki dalam satu tenda.
Pak Syamsudin adalah seorang guru yang ikhlas dalam membimbing murid-muridnya. Pagi hari beliau mengajar di sekolah negeri untuk menjalankan tugasnya sebagai guru PNS, siang hari mendidik murid-murid di sekolah swasta tempat saya menuntut ilmu.
Saya masih ingat betul, biasanya saat waktu sudah pukul 13.00 WIB ternyata belum ada guru satupun yang datang. Saat itu pula seluruh siswa menunggu di depan gerbang sekolah sambil menengok ke arah selatan, karena guru yang datang hampir semua dari arah selatan. Namun tidak lama kemudian guru itu datang, semua siswa bergembira menyambut kedatangan guru yang dicintai. Rata-rata memang guru SD saya saat itu pegawai negeri. Pagi hari di sekolah negeri dan siang hari sekolah saya di SD Muhammadiyah Meruyung. Namun semangatnya tetap sama dan sangat tinggi untuk mendidik saya bersama teman-teman lainnya. Pak Syamsudin memiliki putri yang saat ini menjadi guru putri saya di SMA Muhammadiyah 4 Depok. Putri beliau juga adalah murid saya saat menjadi siswa SD.
Guru Tercinta di Sekolah Menengah
Saat saya belajar gambar teknik, saya masih ingat betul bagaimana seorang guru yang bernama pak Sudarno mengajarakan dengan penuh kesabaran. Menggambar teknik bagi siswa sekolah kejuruan adalah mata pelajaran dasar yang harus dikuasai sebelum melanjutkan menggambar teknik mesin. Pak Darno adalah nama panggilannya. Beliau yang mengajarkan saya bagaimana cara menarik garis lurus yang benar dengan menggunakan dua buah penggaris segitiga. Kalimat-kalimat yang disampaikannya, saya masih ingat selalu walaupun itu telah berlangsung tahun 1991-1994 saat saya masih duduk di bangku sekolah kejuruan di Jakarta. Disinilah saya banyak belajar tentang dunia teknologi dari mulai belajar menggambar teknik sampai belajar menggambar teknik mesin diatas kertas kalkir.
Guru saya di SMP selalu mengajarkan kedisiplinan melalui kegiatan Pramuka. Saya selalu mendapat tugas sebagai ketua regu dan selalu di tugaskan menjadi petugas upacara saat latihan pramuka dan upacara bendera setiap hari senin pagi. Belajar kedisiplinan saat SMP menjadikan saya dapat menikmati keberhasialan saat ini. Ibu Nurhayati guru bahasa Indonesia saya saat itu mengajarkan saya bagaimana cara disiplin berkomunikasi yang baik, baik komunikasi secara langsung maupun cara komunikasi dengan telpon umum. Pak Marwadi adalah kepala sekolah SMP Muhammadiyah 29 Cinangka yang keren selalu menjadi motivasi bagi murid-muridnya.
Gerakan psikomotorik dan afektif banyak saya dapatkan saat saya menjadi siswa TK ‘Aisyiyah 16 Meruyung Depok. Saya belajar menari dan menyanyi, dengan riang gembira bernyanyi bersama dan maju didepan kelas secara bergantian. Lagu yang saya nyanyikan biasanya lagu “tak lupa tugasku”. Ibu Marhamah yang menjadi kepala TK saat itu dan putri beliau juga adalah guru putri saya di SMA. Putri beliau juga adalah murid saya saat SD. Ini adalah sangat luar biasa dalam proses pembelajaran.
Prof. Imam Robandi, ketua dewan Professor ITS yang sampai saat ini tidak pernah henti membimbing dan memotivasi saya untuk selalu berkarya dimanapun berada. Beliau selalu mengajarkan kedisiplinan dan karya-karya besar yang tidak semua orang dapat melakukannya. Beliau adalah dari lima ribuan Profesor di Indonesia yang tiada henti membimbing anak bangsa yang ingin memajukan peraban bangsa.
Saya sebagai murid hanya selalu mendo’akan sehat selalu karena begitu padatnya dalam menyebarkan semangat kepada para murid-muridnya di seluruh Indonesia.
Semua kebaikan guru-guru, dosen-dosen saya, tidak akan bisa saya lupakan. Semua jasamu akan selalu saya ingat. Saya hanya dapat berdo’a semoga semua guru-guru tercintaku dalam keadaan baik, sehat dan selalu diberi keberkahan. Aamiin.
Selamat Hari Guru Nasional tahun 2022.
Depok, 25 Nopember 2022