Kabar JatengKares SoloNews

Enam Jurnalis SD Muh 1 Solo Temui Takmir Masjid Al Wustha

Muriamu.id, Solo – Dalam rangka menyambut datangnya Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 2022, enam wartawan majalah tunas melati SD Muhammadiyah 1 Solo mendatangi Sekretaris Masjid Al Wustho Mangkunegaran Solo, Purwanto, Jumat (29/7/2022).

Wartawan sekolah itu Naura Maritza Setya Rizky, Gibran maheswara javas setyawan, dan Pariza Qabilla Baiza Rahman, bertugas menjadi reporter saling bergantian mencatat dan mengajukan pertanyaan pada orang nomor dua di jajaran Takmir Masjid tertua di kota Solo.

Masjid dibuat oleh Kanjeng Gusti Adipati Arya Mangkunegara I (Pangeran Sambernyawa) pada tahun 1878.

Purwanto mengatakan, Tahun baru 1444 Hijriyah adalah tahun baru umat Islam. Anak-anak harus tahu dan dibiasakan, kalau menyebut hari Minggu hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu.

Baca juga :  Klaster Matematika SD Muh PK Kottabarat Gelar FGD Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Salah satu yang ingin ditanyakan mereka adalah pendapat dan pesan datangnya Pergantian tahun baru Islam 1444 H.

“Apa pendapat dan pesan bapak Purwanto tentang datangnya Pergantian tahun baru Islam 1444 H,” ungkap Naura, menyatakan ihwal wawancaranya.

Purwanto memberikan pesan bahwa sebagai generasi anak bangsa sebagi pewaris dan selaku pimpinan-pimpinan, baik itu birokrasi dan keagamaan sebagai penerus yang akan datang. Ini menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memulai lembaran baru dengan berbagai amalan ibadah.

“Kami-kami yang sudah tua, memberi pesan kepada anak-anak akan menjadi penerus anak bangsa untuk terus belajar sesuai cita-cita ada yang berprofesi dokter, apoteker, guru, dosen, wartawan dan jadi apapun tetap jadi generasi penerus anak yang islami sampai akhir hayat,” pesannya.

Baca juga :  Jelang Muktamar Muhammadiyah, Haedar Nashir Letakkan Batu Pertama Pembangunan 2 Unit Asrama Mu'allimin

Dia menambahkan, hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin. Perbanyak membaca, peduli dan berbagi untuk sesama.

“Hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Jadilah anak yang “Khoirunnas anfauhum linnas” Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” tambahnya.

Beberapa pertanyaan yang menggelitik juga tak luput dari para jurnalis cilik ini. Salah satunya dari Gibran yang juga dalang terkenal. Dia mengajukan pertanyaan, tentang sejarah. Lokasi masjid ini strategis dan dekat Pura Mangkunegaran. Masjid Al Wustho masih mempertahankan keasliannya bersebelah selatan dengan Sekolah Dasar Penggerak Muhammadiyah 1 Surakarta.

Baca juga :  Adakan pondok Pesantren TPA / TPQ Masjid Al Ikhlas datangkan 2 ustadz sekaligus

Mulai dari tembok pagar yang mengelilinginya, mimbar, tiang lampu dan bedug. Di sebelah selatan masjid terdapat maligin, bangunan melingkar yang dulunya berfungsi sebagai ruang khitan masal. Di sisi utara masjid terdapat menara setinggi 25 meter yang pada zaman dulu dimanfaatkan untuk adzan.

“Masjid Al Wustho mempunyai ciri khas yang membedakan masjid lainnya, yaitu adanya markis. Markis semacam gapura pintu utama menuju teras, dihiasi kaligrafi. Selain itu nukilan ayat suci Al Quran juga menghiasi beberapa bagian masjid, gapura masuk, pintu-pintu dan jendela, bedug dan kentongan,” jawab Purwanto.

Kontributor:Jatmiko
Redaktur: Sam Elqudsy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *