IslamNews

Dirjend PHU Prof Hilman Turut Menyulam Kain Kiswah, Bagaimana Kisahnya?

Muriamu id, Makkah – Kiswah adalah kain khusus yang digunakan sebagai penutup Kabah. Kain ini berukuran 6,3 m x 3,3 m. Di dalamnya tertera tulisan beberapa ayat Al Quran dan Asmaul Husna, dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang kotak, panjang dan lainnya. Kiswah Kabah dibuat hingga selesai dalam rentang waktu 8 – 10 bulan.

Biasanya, kain kiswah diganti setiap tanggal 9 Zulhijjah, ketika jamaah haji sedang wukuf di arafah. Namun, mulai tahun ini dan seterusnya, atas perintah Raja Arab Saudi, kain penutup ka’bah akan diganti setiap tanggal 1 Muharram, dimulai 1 Muharram 1444 H. Sementara untuk pencucian Kabah, lanjutnya, akan dilakukan pada 15 Muharram.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Prof. Hilman Latief bersama rombongan berkesempatan mengunjungi Majma al Malik Abdul Aziz li Kiswah Al Kabah al Musyarrafah, tempat produksi kain penyulaman penutup Ka’bah (27/7/2022).

Kurang lebih 30 menit dari Daker Makkah, Tim MCH bersama Dirjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Kadaker Makkah M Khanif tiba di lokasi dan disambut hangat oleh dari pejabat setempat, diantaranya; Abdal Hamid Al Maliki, Wakil Rais Aam Majma, Ahmad Musaid Assuwaeheri Mudir Aam, Dirjen Kehumasan dan Media Majma’ Malik Abdul Aziz Ahmad Suheiry dan Asisten Wakil Sekretaris Ir Faris Al Mathrafi.

Baca juga :  Berlangsung Meriah! Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul 'Aisyiyah Gelar Musyda Bersama

Pada kesempatan itu Dirjen PHU dan Tim MCH menanyakan proses penggantian Kiswah dan kutipan ayat yang tertera di Kiswah apakah bisa diganti dengan ayat lainnya?

Menurut Faris, sebagai tempat pembuatan Kiswah Kabah, Majma’ Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka’bah Al-Mustarrafah adalah salah satu pusat peradaban di Makkah. Di dalamnya tergabung sekitar 220 teknisi, seniman Arab Saudi yang ikut bekerja dalam membuat kiswah.

“Di sini adalah produksi dengan bahan yang paling mahal di dunia. Setiap tahun biayanya sekitar 25juta Riyal Saudi,” terangnya.

“Bahan itu terdiri dari 760 kg sutra Italia, serta 120 kg emas dan 100 kg perak dari Jerman,” sambungnya.

Dirjen Kehumasan dan Media Majma’ Malik Abdul Aziz Ahmad Suheiry menjelaskan bahwa Kiswah pernah dibuat di Mesir dan India, sebelum akhirnya diproduksi di Makkah Al-Mukarramah.

Baca juga :  Gunakan Metode Hisab, Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 23 Maret 2023 dan 1 Syawal 21 April 2023

Dalam kesempatan ini, Dirjen PHU mendapat kesempatan untuk menyulam benang emas pada salah satu tulisan arab Kiswah yang akan dipasang pada 1 Muharram 1444 H. Bagian yang disulam Hilman adalah tulisan Arab yang nantinya akan terpasang di dekat Hajar Aswad.

Sebelum menyulam, Dirjen PHU dan rombongan mendapat penjelasan dari salah satu penulis kaligrafi Majma’ Malik Abdul Aziz, Syekh Mukhtar Alam terkait bagian Kiswah yang menjadi penutup Kabah.

“Khat yang digunakan adalah tsulutsi dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar,” ujarnya.

“Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu rabbi,” sambungnya.

Pada bagian lain, tertera tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa’. Sementara pada bagian pinggir, ada tulisan surat Al Fatihah. “Kiswah pintu Ka’bah yang tersimpan di Majma’ Malik Abdul Aziz dibuat di Makkah, hadiah dari Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H,” paparnya.

Baca juga :  Panitia Muktamar akan Uji Coba Sistem Pemilihan dengan E-voting

Apakah kutipan ayat yang tertera di Kiswah bisa diganti dengan ayat lainnya?

Faris Al-Mathrafy menjelaskan bawha kalau ingin mengganti ayat, harus persetujuan Raja. Selain itu, usulan penggantian juga harus dibahas di forum yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan. Namun, Faris mengaku selama ini belum pernah terjadi.

Sementara ketika ditanya kenapa yang digunakan adalah khat Tsulutsi? Syekh Mukhtar menjelaskan bahwa Tsulutsi adalah jenis khat (font) yang paling tua, sejak abad 3 H. Khat Tsulutsi juga paling bagus dan rumit.

“Khat ini membantu para penulis untuk berkreasi lebih bebas, bisa menyesuaikan dengan tempat, bisa lebih besar atau kecil,” jelasnya dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan Nasrullah Jasam.

Sebelum meninggalkan tempat dan berpamitan, Dirjen PHU, Konsul Haji KJRI Jeddah, Kadaker Makkah dan Tim MCH berfoto bersama dengan para pejabat lembaga Majma al Malik Abdul Aziz li Kiswah Al Kabah al Musyarrafah.

Kontributor: Mashuri Masyhuda, PPIH Sektor 1 Daker Makkah
Redaktur: Sam Elqudsy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *