Oleh: M Dzaky Yulianto
Minggu (10 September 2023) Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Se-Tegal Raya mengadakan agenda diskusi bertajuk Dialog Pra-Musycab.
Adapun untuk tema yang diambil adalah “Quo Vadis Eksistensi IMM di Tegal”.
Sesuai dengan judul dan temanya, acara ini bertujuan guna mengenal identitas organisasi ditingkat lokal, tapak tilas pendirian, dan solusi dari segenap permasalahan yang ada.
Diskusi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB itu berhasil mengundang tiga narasumber, yaitu Kanda Nur Samsudin (Fokal IMM Tegal), Yunda Laelatul Marroh (Fokal IMM Tegal), dan Bung Edi Faisol (Aliansi Jurnalis Independen, dan pengamat IMM Tegal).
Tiap komisariat pun turut hadir meramaikan jalannya diskusi yang terdiri dari Pimpinan Komisariat (PK) Siti Hajar Politeknik Muhammadiyah Tegal, PK Ir. Djuanda Kartawijaya Politeknik Harapan Bersama, dan PK Jendral Soedirman.
Ujung dari diskusi tersebut menghasilkan sejumlah nota kesepakatan bersama yang ditandatangi oleh tiap perwakilan peserta, antara lain yakni:
- Kolaborasi dengan berbagai unsur guna berdakwah secara kultural, baik internal maupun eksternal organisasi
- Optimalisasi potensi digital dalam menjangkau kader
- Memusatkan keunikan karakteristik masing-masing kampus
- Memanfaatkan media digital untuk eksistensi gerakan
- Membuat program kuliah alternatif guna menopang skill kader
- Menentukan program kerja berbasis assesmen kader dan kepentingan kampus
- Memfasilitasi tiap isu keumatan dan kemahasiswaan dalam bentuk diskusi internal dan aksi
- Kaderisasi yang berorientasi hingga diaspora