Opini

Darah Segar untuk Muhammadiyah Kudus, Hati Hati dengan Drakula

Oleh : Moch Zainuddin Qomari

Akhir akhir ini muncul kata “Darah Segar” di setiap perhelatan muhammadiyah, entah itu di tingkat pusat maupun tingkat wilayah. Dan mungkin tulisan ini saya buat sebagai refleksi ternyata darah segar tidak hanya dibutuhkan ditingkatan atas saja, namun perlu untuk coba menjadi bahan diskusi bahwa di tingkat daerah, cabang maupun ranting perlu darah segar. Ya walaupun agak seperti terkesan mistis karena darah segar biasa disukai oleh hantu barat yaitu drakula, namun menurut saya itu bisa menjadi penyemangat baru yang bisa ditawarkan di semua tingkatan.

Darah segar sering di artikan dengan kader yang memiliki sikap dinamis, mumpuni dan progresif dalam pergerakan dan tak lupa dengan usia yang masih produktif untuk berjuang di muhammadiyah. Untuk itu, pimpinan di muhammadiyah kudus perlu menemukan kader yang memang benar benar dan “darah segar” untuk di porsi pimpinan selanjutnya.

Baca juga :  BEM NTB Menolak Keras Konsep Politik Dinasti

Mengingat bahwa memang ranah diskusi, semangat juang, dan pandangan berkemajuan anak muda era sekarang bisa menjadi bahan pokok untuk memenuhi dapur persyarikatan agar lebih berkemajuan, mungkin kriteria “darah segar untuk muhammadiyah kudus” ini perlu untuk dipertimbangkan.

Kader Darah Segar Tidak Hanya Segar Tapi Punya Idealisme dan Integritas

Mengingat kembali yang pernah disampaikan oleh Prof Anwar Abbas pada wawancara dengan media tentang kriteria “Darah Segar” yaitu kader segar harus memiliki idealisme dan integritas yang kuat. Tokoh di muhammadiyah yang menjadi “darah segar” di muhammadiyah harus tokoh-tokoh muda yang lebih segar, yang punya idealisme, ilmu pengetahuan, dan pengalaman serta integrity yang tinggi, kuat dan mumpuni. Sehingga mampu membawa persyarikatan lebih progresif dan tentunya essensi berkemajuan bisa di jalankan dengan baik.

Baca juga :  Idulfitri

Darah Segar Harus Hati Hati Dengan Drakula

Dalam hal ini, saya mensoroti tentang karakter dari satu kriteria darah segar yaitu orang yang masih muda, banyak dari anak muda biasanya sering tidak hati hati dengan apa yang sudah dilakukan? Terlebih lagi kadang cenderung gegabah dalam segala keputusan. Untuk itu darah segar selain punya idealisme dan integritas, dia harus memiliki karakter selektif dan cerdas. Dalam hal ini tidak asal dalam pengambilan keputusan dan mampu mengambil langkah tepat untuk persyarikatan agar tidak bertemu dengan drakula yang suka menghisap darah segar.

Baca juga :  Relasi Kemakmuran dan Pendidikan: Aisyiyah Bergerak

Mungkin itu dulu berkaitan dengan darah segar, semoga ada darah segar yang bisa terpilih dalam setiap jenjang di muhammadiyah, terutama di daerah, cabang dan ranting muhammadiyah kudus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *