Muriamu.id – Jepara, Peristiwa bentrokan berdarah antara warga Muryolobo dan Ngetuk Nalumsari, Jepara yang diduga berawal dari keributan saat menonton pentas dangdut mengundang perhatian dan keprihatinan dari berbagai pihak. Sampai hari ini berita tersebut masih menjadi headline media lokal di Jepara dan sekitarnya.
Kapolres Jepara, AKBP Warsono mengambil tindakan cepat untuk mengamankan situasi. Usai bentrokan berdarah yang menewaskan satu warga, Polres Jepara meningkatkan pengamanan. Lokasi bentrokan kini dijaga puluhan aparat dari TNI-Polri dan Satpol PP.
“Untuk di Nalumsari, sementara waktu orkes (dangdut, red) dan hiburan-hiburan ditiadakan dulu,” tegas Warsono, Senin (16/5/2022) siang.
Sementara untuk wilayah di luar Kecamatan Nalumsari, Warsono tidak menerapkan kebijakan seperti itu. Tetapi, pentas-pentas hiburan di seluruh wilayah Jepara tetap dilakukan penjagaan yang ketat.
Tanggapan Muhammadiyah Jepara
Dihubungi muriamu.id senin (16/5/2022) kemarin, Ketua PDM Jepara, H Fachrurrozi, SE menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa tersebut.
Beliau menyebut selain adanya dendam lama, berdasar sumber berita yang diterima, kejadian bermula dari selesai menonton pentas dangdut di salah satu lokasi di Kabupaten Kudus dan juga dipicu oleh minuman keras.
“Oleh sebab itu, mohon dari Kepolisian untuk bisa selektif memberikan ijin keramaian (dangdutan) dan digalakkannya operasi minuman keras demi tegaknya Perda miras oleh aparat penegak hukum.” Tulisnya melalui pesan singkat.
Ghofur/ Sam Elqudsy