Opini

Anggota UPP Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus, Selamat Bekerja!

Oleh Nuruz Zaman

Sekira tahun 1920, tepatnya tanggal 17 Juni 1920, tujuh setengah tahun setelah berdirinya Muhammadiyah, di pendopo Pengajian Malam Djoem’ah di Kauman diadakan Sidang Anggota Muhammadiyah Istimewa. Sidang ini diikuti sekitar 200 peserta terdiri dari anggota dan simpatisan Muhammadiyah yang diundang. Rapat mengagendakan pelantikan pengurus Bahagian untuk mendukung kerja-kerja Hoofdbestuur (HB) Muhammadiyah.

Dalam rapat tersebut, dilantik untuk pertama kalinya ketua dan pengurus Bahagian Hoofdbestuur Muhammadiyah yang terdiri dari HB Muhammadiyah Bahagian Sekolahan diketuai oleh Sdr. H.M Hisjam, HB Muhammadiyah Bahagian Tabligh diketuai oleh sdr. H.M Fachrodin, HB Muhammadiyah Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem diketuai oleh sdr. H.M Soedja’ dan HB Muhammadiyah Bahagian Taman Pustaka diketuai oleh Sdr. H.M Mochtar.

Selepas dilantik, HB Muhammadiyah kemudian memberikan waktu kepada masing-masing ketua Bahagian untuk menyampaikan rencana yang akan diperbuat atau program kerja. Ketua Bahagian sekolahan menyampaikan akan berusaha memajukan pendidikan dan pengajaran hingga dapat mendirikan Universiteit yang megah untuk mencetak sarjana Islam dan Mahaguru Muhammadiyah.

Baca juga :  Pemuda Muhammadiyah Harus Luwes, Tapi Tidak Boleh Lamis

Selanjutnya Ketua Bahagian Tabligh H.M Fachrodin menyampaikan akan mendirikan masjid dan langgar di tempat yang belum ada masjid dan langgar untuk tempat pengajian dan ibadah umat Islam setempat, serta menyelenggarakan Madrasah Mubalighin serta membina pondok luhur yang modern untuk mecetak ulama-ulama yang ulung lagi modern.

Ketua Bahagian Taman Pustaka menyampaikan gagasan menerbitkan selebaran, majalah secara berkala dan buku-buku yang mengandung pengajaran agama Islam, baik secara gratis maupun berbayar. Juga mendirikan Taman Pembacaan yang tidak hanya menyediakan buku Islam saja, namun juga buku-buku yang berfaedah menyebarkan ilmu pengetahuan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, khususnya Islam.

Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem menyampaikan akan mendirikan ziekenhuis (rumah sakit), aarmhuis (rumah miskin) dan weeshuis (rumah yatim). Sebuah visi besar yang benar-benar berkemajuan pada masanya.

Kisah ini bukan isapan jempol semata, namun sebuah fakta sejarah yang dituliskan oleh KH Soedja’ dalam bukunya Cerita Tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan Catatan Haji Muhammad Soedja’ yang diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah.

Baca juga :  Jelang Pemilu: Perlunya Merawat Literasi dengan Nalar

Adanya bahagian-bahagian tersebut yang kemudian saat ini kita kenal sebagai Unsur Pembantu Pimpinan ditujukan untuk membantu Pimpinan Muhammadiyah mewujudkan tujuan dan melaksanakan program kerja sesuai dengan tingkatan masing-masing.

Termasuk UPP Pimpinan Daerah muhammadiyah Kudus yang baru saja dikukuhkan dan mendapatkan amanat langsung dari Ketua PD Muhammadiyah Kudus, Kiai Noor Muslikhan di aula RS Sarkies Aisyiyah Kudus, Senin, 03 Juli 2023.

Unsur Pembantu Pimpinan Muhammadiyah Kudus terdiri dari 12 Majelis dan 7 Lembaga dengan total jumlah personil lebih dari 240 orang. Kedua belas majelis tersebut yaitu Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal, Majelis Pendidikan Kader SDI, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial, Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata, Majelis Pendayagunaan Wakaf, Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Majelis Hukum dan HAM, Majelis Lingkungan Hidup, serta Majelis Pustaka dan Informasi.

Baca juga :  Persamaan dan Perbedaan Manhaj Salafi dengan Muhammadiyah

Sementara tujuh lembaga yang dibentuk yaitu Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid, Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan, Lembaga Resiliensi Bencana, LAZISMU, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik, Lembaga Seni Budaya Olahraga serta Pembaga Pembinaan Haji dan Umroh.

Anggota UPP Muhammadiyah Kudus dipilih dan disaring oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kudus secara marathon selama hampir dua bulan dari ribuan kader Muhammadiyah yang ada di Kudus. Anggota UPP merupakan kombinasi dan representasi Cabang Ranting, Angkatan Muda Muhammadiyah serta profesional dengan latar belakang keilmuan, pengalaman dan keahlian sesuai dengan majelis lembaga masing-masing.

Berkaca kepada sejarah pembentukan Bahagian Hoofdbestuur Muhammadiyah, segenap UPP perlu segera merapat dan menyusun program kerja untuk memajukan dan menggembirakan dakwah Muhammadiyah di Kabupaten Kudus. Bukan sekadar program yang disusun namun tidak dikerjakan, namun program yang disusun untuk dikerjakan dan kerja-kerja yang diprogramkan. Selamat bekerja, sejarah umat telah menuntut bukti!

*Penulis adalah Wakil Ketua PDM Kudus Periode 2022-2027

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *