Opini

Aksi Simpati untuk Rakyat Palestina

Oleh : Syahirul Alem – Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus

Gejolak kemanusian yang mengoyak bumi Palestina menggugah hati seluruh umat manusia, sudah puluhan ribu korban meninggal tanpa dosa dari korban konflik Israel-Hamas. Siapapun orangnya melihat tontonan ini menjadi geram, sudahkah hilang rasa kemanusian.

Dunia melihat bagaimana anak-anak Palestina menjadi korban pengeboman akibat agresi Israel. Orang-orang palestina yang sudah lemah tiada ampun dihujani peluru tajam siang dan malam. Sudah jelas yang paling dirugikan dari konflik Israel & Hamas adalah rakyat Palestina.

Jalur Gaza yang menjadi obyek serangan Israel terhadap militan hamas sudah luluh lantah. Kini tiada tempat yang aman di daerah Gaza. Bahkan beberapa rumah sakit di Gaza termasuk rumah sakit Indonesia juga tak luput dari serangan Israel. Ada kesan membabi buta dari pasukan zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Dalih sebagai tempat persembunyian militan Hamas adalah alasan belaka bagi pasukan Zionis Israel menyerang rumah sakit tersebut.

Dewan keamanan PBB juga telah mengeluarkan resolusi mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza. Kini tinggal Kota Rafah di dekat perbatasan Mesir yang akan di serang oleh Pasukan Israel. Penyerangan Rafah akan makin menambah panjang derita kemanusian dan juga semakin besar korban dari rakyat Palestina.

Baca juga :  Liburan Akhir Tahun, Ikon Wisata Literasi & Literasi Wisata

Upaya Gencatan Senjata yang di mediasi oleh Mesir & Qatar telah berusaha melunakkan kelompok militan Hamas untuk segera membebaskan sandera warga Israel terus dilakukan.

Kabar terakhir Militan Hamas menyetujui upaya gencatan sejata. Pengakuan kedaulatan 2 Negara yaitu Israel dan Palaestina saling bersanding sebagai negara tetangga adalah harapan masyarakat Internasional.

Kekerasan Politik yang paling menjadi Korban adalah rakyat yang tidak berdosa seperti Rakyat Palestina di Gaza. Indonesia sebagai penduduk yang mayoritas muslim dan merupakan muslim terbesar di dunia sangat merasakan beban dan penderitaan warga Palestina. Bukan hanya ketakutan dan kecemasan namun juga kelaparan yang melanda warga Palestina akibat Isolasi Israel untuk membatasi aksi militan Hamas.

Bantuan Kemanusian yang disalurkan pada warga Gaza biasanya melalui Mesir yang disalurkan lewat Rafah. Tidak bisa dibayangkan bila Israel menyerang Rafah, ada jutaan warga Palestina yang mencari perlindungan di Kota tersebut. Peperangan jelas akan menghancurkan infrastruktur di kota tersebut bukan hanya rumah penduduk, masjid ataupun pelayanan umum yang hancur. Namun juga ketersediaan air bersih, jaringan telekomunikasi akan mengalami kerusakan. Konflik yang makin memanas juga akan memancing faksi-faksi yang berlawanan seperti Hizbullah, Kelompok Houthi di Yaman makin keras dalam memberikan perlawanan.

Baca juga :  Peran Strategis Ibu dan Literasinya Saat Era Robotic

Baru-baru ini, Dunia dikagetkan bagaimana Iran mengirimkan rudal-rudalnya di Wilayah Israel. Gejolak konflik di Timur Tengah akan berimbas pada kenaikan minyak Dunia. Mungkin imbas secara langsung belum begitu terasa bagi rakyat Iindonesia namun kenaikan minyak dunia akan memberikan tekanan pada APBN yang ujung-ujunya berimbas pada subsidi bahan bakar minyak.

Sebelum dunia makin runyam dan suram akibat konflik Israel-Hamas yang tanpa kejelasan. Aksi simpati umat Islam dan warga Indonesia sangat dibutuhkan sebagai bentuk simpati kemanusian. Indonesia sebagai bagian dari warga Dunia mempunyai peran dan tanggungjawab untuk membebaskan bumi Palestina dari kehancuran akibat peperangan. Sebuah tragedi kemanusian dalam abad milenial di saat kota-kota di Gaza sebagai objek dari peperangan tersebut.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Pemimpin Hamas adalah pihak yang mempunyi pengaruh dan peranan penting untuk menghentikan peperangan tersebut. Suara-suara warga Dunia akan pentingnya aksi kemanusian untuk membela warga Palestina adalah Sikap yang Mutlak. Warga Dunia maupun masyarakat Indonesia bukan pada posisi memihak antara Israel ataukah Hamas, namun suara dan aksi simpati adalah murni untuk kemanusiaan.

Baca juga :  Visi Salafi 2030-2050; Indonesia Negeri Sunah, tanpa Muhammadiyah dan NU

Biarkan Rakyat Palestina hidup layaknya warga dunia lainnya, bekerja sehari-hari menghidupi keluarganya dan otaritas Palestina juga bertanggungjawab membangun infrastruktur layaknya sebuah negara yang berdaulat. Oleh sebab itu pernyataan sikap agresi Israel di Palestina adalah bagian dari amanah konstitusi sebagaimana pembukaan UUD 45 bahwa “sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”.

Bangsa Indonesia turut berperan dalam kedamaian dunia serta membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa lain. Itulah dasar aksi simpati terhadap warga palestina supaya bumi Palestina berdaulat seutuhnya. Siapun pemimpin Indonesia akan tetap memperjuangkan kedaulatan bangsa Palestina atas pendudukan Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *